Kajian nilai gizi dendeng daging kelinci dengan metode pembuatan dan pengeringan yang berbeda

Authors

  • Agus Hadi Prayitno Program Studi Manajemen Bisnis Unggas, Jurusan Peternakan, Politeknik Negeri Jember
  • Rusman Departemen Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada
  • Soeparno Departemen Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.25047/animpro.2021.15

Keywords:

Dendeng kelinci, nilai gizi, pembuatan, pengeringan

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembuatan dan pengeringan yang berbeda terhadap nilai gizi dendeng daging kelinci. Metode pembuatan dendeng yaitu iris dan giling. Metode pengering dendeng yaitu kering matahari dan kering oven. Nilai gizi dendeng dihitung berdasarkan angka kecukupan dendeng yang mengacu pada rata-rata kecukupan energi orang per hari yaitu 2.150 kkal, protein total 60 g, dan lemak total 67 g dengan takaran saji 50 g per sajian. Setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Data hasil perhitungan angka kecukupan gizi dendeng dianalisis dengan analisis variansi pola faktorial dan perbedaan rerata diuji dengan uji Duncan’s Multiple Range Test. Metode pembuatan dan pengeringan yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap energi dari lemak dan lemak total dendeng. Hasil penelitian menunjukkan ada interaksi yang nyata (P<0,05) antara metode pembuatan dan pengeringan yang berbeda terhadap total kalori dari lemak, lemak total, dan protein total dendeng. Dendeng giling kering matahari adalah dendeng paling baik dengan protein total tertinggi dan lemak total terendah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Airlangga, D., Suryaningsih, L., & Rachmawan, O. (2016). Pengaruh metode pengeringan terhadap mutu fisik dendeng giling daging ayam broiler. Students E-Journal, 5(4), 1–13.

Anugrah, N. D. (2016). Pengaruh metode pengeringan dan permberian bumbu terhadap karakteristik dendeng giling ikan tongkol (Euthynnus affinis). Universitas Pasundan Bandung, Bandung.

Ariyani, M., Syahrumsyah, H., & Agustin, S. (2019). Pengaruh formulasi daging kelinci dan ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) terhadap sifat kimia dan organoleptik bakso. Journal of Tropical AgriFood, 1(1), 1–8.

BPOM. (2011). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK. 03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011 tentang Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan Pangan Olahan. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.

BPOM. (2016). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Acuan Label Gizi. Jakarta: Badan Pengawasan Obat dan Makanan.

BPOM. (2019). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2019 tentang Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi untuk Pengan Olahan yang Diproduksi oleh Usaha Mikro dan Kecil. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Kasanah, S. R., Wardoyo, & Susanto, E. (2016). Pengaruh lama pengeringan pada suhu yang berbeda terhadap karakteristik dendeng giling daging ayam kampung. Jurnal Ternak, 7(2), 1–9.

Kemalawaty, M., Anwar, C., & Aprita, I. R. (2019). Kajian pembuatan dendeng ayam sayat dengan penambahan ekstrak asam. Jurnal Peternakan Sriwijaya, 8(1), 1–8.

Lestariningsih, & Azis, R. (2018). Potensi Lactobacillus plantarum sebagai bahan pengawet alami bakso daging kelinci. Briliant: Jurnal Riset Dan Konseptual, 3(3), 327. https://doi.org/10.28926/briliant.v3i3.220

Nistor, E., Bampidis, V., Pacala, N., Pentea, M., Tozer, J., & Prundeanu, H. (2013). Nutrient content of rabbit meat as compared to chicken, beef and pork meat. Journal of Animal Production Advances, 3(4), 172–176. https://doi.org/10.5455/japa.20130411110313

Prayitno, A. H., & Rahman, T. H. (2020). Kajian nilai gizi bakso dengan bahan dasar daging itik petelur afkir. E-Prosiding Seminar Nasional Ilmu Peternakan Terapan, 178–181. Jember: Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Jember. https://doi.org/10.25047/proc.anim.sci.2020.25

Prayitno, A. H., Saputra, D. P. A., Kurniati, A., Widyastuti, H., Utami, R. R., Soeparno, & Rusman. (2012). Pengaruh metode pembuatan dan pengeringan yang berbeda terhadap karakteristik fisik, kimia, dan sensoris dendeng daging kelinci. Buletin Peternakan, 36(2), 113–121.

Prayitno, A. H., Suryanto, E., & Utami, R. (2020). Karakteristik mikrostruktur dan nilai gizi bakso ayam yang difortifikasi kalsium oksida dan nanokalsium laktat kerabang telur ayam. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner, 653–663. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.

Purnomo, H., Budianta, T. D. W., & Meliany. (2001). Pemanfaatan buah pepaya muda dalam pembuatan dendeng giling kambing. Jurnal Teknologi Pangan Dan Gizi, 2(1), 29–33.

Randa, S. Y., Tirajoh, S., & Sjofjan, O. (2014). Kualitas nutrisi dendeng dan abon rusa dengan penambahan antioksidan minyak buah merah (Pandanus conoideus L) dan ekstrak rumput kebar (Biophytum Petersianum). Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner 2014, 704–710.

Riadi, E. (2014). Metode Statistika: Parametrik & Non-Parametrik. Tangerang: Pustaka Mandiri.

Downloads

Published

2021-12-23

How to Cite

Prayitno, A. H. ., Rusman, R., & Soeparno, S. (2021). Kajian nilai gizi dendeng daging kelinci dengan metode pembuatan dan pengeringan yang berbeda . Conference of Applied Animal Science Proceeding Series, 2. https://doi.org/10.25047/animpro.2021.15

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.