Evaluasi dosis pupuk organik sebagai pupuk dasar terhadap produksi rumput Bio-Grass di Breeding Center Pulukan BPTU-HPT Denpasar Bali

Authors

  • Mochammad Bangga Edo Himawan Politeknik Negeri Jember
  • Mei Via Savitri Breeding Center Pulukan BPTU-HPT Denpasar
  • Nurkholis Politeknik Negeri Jember
  • Mira Andriani Politeknik Negeri Jember
  • Theo Mahiseta Syahniar Politeknik Negeri Jember

DOI:

https://doi.org/10.25047/animpro.2022.348

Keywords:

bio-grass, dosage, grass production, organic fertilizer

Abstract

This study aimed to evaluate the application of organic fertilizer as basic fertilizer with different dosages for the growth of Bio-Grass grass. Observations were conducted at the Pulukan Breeding Center BPTU-HPT Denpasar for 3 months. This study used an experimental method with a Randomized Block Design (RBD) consisting of 3 treatments and 9 replications with a total sample of 27 clumps of Bio-Grass grass. The treatments consisted of P0 = no organic fertilizer, P1 = 1 kg/clump, and P2 = 2 kg/clump. The results presented that the increasing dosage of organic fertilizer as basic fertilizer was able to significantly increased (P<0.05) the number of shoots, plant height, number of leaves, leaf length, and fresh weight of Bio-Grass. The highest average value for all observation parameters was shown by plants using organic fertilizer at a dosage of 2 kg/plant clump (P2). The number of shoots, plant height, number of leaves, leaf length, and fresh weight of Bio-Grass grass at P2 were 27.22 shoots; 242 cm; 113 leaves; 114.11 cm; and 5.06 kg/clump, respectively. Based on the results obtained, it can be concluded that the higher dosage of organic fertilizer (P2 = 2kg/clump) leads the higher growth and production of Bio-Grass compared to treatments P1 and P0.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afrian, C. (2017). Produksi biogas dari campuran kotoran sapi dengan rumput gajah (Pennisetum purpureum). Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 6(1).

Aryanto dan Polakitan, D. 2009. Uji produksi rumput dwarf (Pennisetum purpureum CV. Dwarf). Jurnal Ilmiah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara, 158-171.

Djuned, H., Wiradisastra, M. D., Usri, T., Aisjah, T., dan Tarmidi, R. 1980. Tanaman Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Fitria, R., Supriyono, dan Sudadi. (2017). Respon pertumbuhan dan hasil garut (Maranta arundinacea) terhadap pembumbunan dan pemupukan kalium. Agrotech Res J., 1(1), 46-50.

Husni, A., Fadillah, S., Eris, F. R., Fatmawati, A. A., dan Kosmiatin, M. (2020). Keragaan galur-galur mutan rumput gajah (Pennisetum purpureum Mach) hasil pemuliaan in vitro di rumah kaca. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner Virtual, 721-730. Bogor: IAARD Press.

Husni, A., Hanifah, V. W., Syahnurotin, dan Kosmiatin, M. (2021). Performance of elephant grass BioGrass as in vitro breeding result in the highland of Bogor Regency, West Java, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. IOP Publishing, 788(1).

Irvandi, D., & Nurbaiti, N. 2017. Pupuk NPK dan Air Kelapa Sebagai Zat Pengatur Tumbuh Alam Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.) di Medium Sub Soil. Dissertasi. Riau: Riau University.

Lafina, S. dan Napitupulu, M. 2018. Pengaruh pupuk kompos dan pupuk NPK Phonska terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mayss accharata) varietas bonanza. Jurnal Agrifort, 18(2), 331-344.

Lukman, L., Yakir, M., dan Firmansyah, I. (2017). Pengaruh kombinasi dosis pupuk N, P, Dan K terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum melongnal L.). Jurnal Hort., 27(1), 69-78.

Mansyur, Djuned, H., Indrani, N.P., Ana, Tarmidi, R., dan Dhalika T. 2008. Kecernaan rumput benggala (Brachiaria decumbens) yang ditanam di naungan perkebunan pisang pada berbagai umur pemotongan. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Muhakka, M., Napoleon, A., dan Rosa, P. (2013). Pengaruh pemberian pupuk cair terhadap produksi rumput gajah taiwan (Pennisetum purpureum Schumach). Prosiding Seminar Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya. Palembang.

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Nuryani, E. (2019). Pengaruh dosis dan saat pemberian pupuk P terhadap hasil tanaman buncis (Phaseolus vulgaris, L.) tipe tegak. Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan SubtropikaI, 4(1), 14-17

Prasetyo, B. H., dan Suriadikarta, D. A. 2006. Karakteristik, potensi, dan teknologi pengelolaan tanah ultisol untuk Pengembangan pertanian lahan Kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian, 25(2), 39-46.

Rellam, C. R., Anis, S., dan Rumambi, A. (2017). Pengaruh naungan dan pemupukan nitrogen terhadap karakteristik morfologis rumput Gajah Dwarf (Pennisetum purpureum cv Mott). ZOOTEC, 37(1), 179-185.

Rukmana, R. (2005). Rumput Unggul Hijauan Makanan Ternak. Yogyakarta: Kanisius.

Sadjadi, S., Herlina, B., dan Supendi, W. (2017). Level penambahan bokashi kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan produksi pada panen pertama rumput raja (Pennisetum purpureophoides). Jurnal Sain Peternakan Indonesia,12(4), 411-418.

Sholeh, D., Nursyamsi, dan Adiningsih, S. J. 1997. Pengolahan bahan organik dan nitrogen untuk tanaman padi dan ketela pohon pada lahan kering yang mempunyai tanah ultisol di Lampung. Dalam: Prosiding Pertemuan Pembahasan dan Komunikasi Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bidang Kimia dan Biologi Tanah, 193-206. Lampung: Depertemen Pertanian.

Suliswanto, E. N. 2016. Karakteristik mutan tebu pada kondisi genangan menunjukkan sifat ketahanan secara nyata yang ditandai dengan karakter tinggi tanaman identifikasi mutan tebu (Sacharrum officinarum L.). Skripsi. Jember: Universitas Jember.

Sutedjo, M. M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.

Downloads

Published

2022-11-08

How to Cite

Himawan, M. B. E., Savitri, M. V., Nurkholis, N., Andriani, M., & Syahniar, T. M. (2022). Evaluasi dosis pupuk organik sebagai pupuk dasar terhadap produksi rumput Bio-Grass di Breeding Center Pulukan BPTU-HPT Denpasar Bali. Conference of Applied Animal Science Proceeding Series, 3, 135–141. https://doi.org/10.25047/animpro.2022.348

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.