Kejadian Mastitis Subklinis Pada Induk Sapi Perah Laktasi di Desa Sumbersari Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar

Authors

  • Anna Lidiyawati Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
  • Binti Khopsoh Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
  • Riska Faradila Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

DOI:

https://doi.org/10.25047/proc.anim.sci.2020.12

Keywords:

Celup Putting, Mastitis, Subclinic, Sumbersari, Perlakuan Masa Kering

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jumlah induk sapi perah laktasi yang terindikasi mastitis subklinis di Desa Sumbersari Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar. Metode survei dan wawancara dilakukan terhadap 12 peternak sapi perah dengan kriteria responden adalah peternak sapi perah yang telah memelihara sapi perah selama 2 tahun. Jumlah sapi perah yang diperiksa menggunakan uji mastitis California (CMT) adalah 136 ekor dan dilakukan wawancara terhadap peternak tentang cara pencegahan yang sudah dilakukan dalam mengurangi kejadian mastitis subklinis. Data yang terkumpul kemudian dianalisa menggunakan Analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan 41,91% induk laktasi ternyata terindikasi mastitis subklinis. Sisanya 58,08 % induk laktasi dalam kondisi yang sehat tidak ditemukan mastitis klinis. Pencelupan antiseptik pasca pemerahan dilakukan kepada 20 induk sapi sebagai perlakuan sedangkan sisanya 116 ekor hanya dilakukan pembilasan. Belum ditemukan peternak sapi perah yang memberikan treatment pada masa kering dan cek mastitis secara berkala, peternak hanya berfokus pada penambahan pakan untuk induk sebagai persiapan sebelum melahirkan. Untuk mengurangi kejadian mastitis maka perlu adanya edukasi ditingkat peternak berkaitan dengan penanganan susu, teat dips, treatment masa kering dan tes mastitis secara berkala.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Anna Lidiyawati, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Fakultas Ilmu Eksakta Prodi Peternakan Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Binti Khopsoh, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Fakultas Ilmu Eksakta Prodi Peternakan Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Riska Faradila, Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Fakultas Ilmu Eksakta Prodi Peternakan Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

References

Amirghofran, Z., Baktit, M., A., & Karimi, M., H. (2000). Evaluation of the immunomodulatorry effect of five herbal plants. Journal of Etnopharmacology, 72, 167-172.

Hamman, J. & Fehlings, K. (2002). Leitlinien zur Bekaempfung der Mastitis des Rindes als Bestandsproben. 4. Auflage, DVG-Verlag, Giessen.

Hamman, J. (2004). Nur Gesunde kuehe produzieren “Gesunde” Milch. DMZ 25: 36-39.

Mahardika, H. A. (2016). Pengaruh suhu air pencucian ambing dan teat dipping terhadap jumlah produksi, kualitas dan jumlah sel somatik susu pada peternakan sapi peranakan Friesian Holstein. Buletin Peternakan, 40(1), 11-19.

Mpatswenumugabo, J. P., Bebora, L. C., Gitao, G. C., Mobegi, V. A., Iraguha, B., Kamana, O., & Shumbusho, B. (2017). Prevalence of subclinical mastitis and distribution of pathogens in dairy farms of Rubavu and Nyabihu Districts, Rwanda. Journal of Veterinary Medicine, 1-8. https://doi.org/10.1155/2017/8456713

Saraswati, D. (2013). Daya Hambat Antibiotik terhadap Bakteri dari Susu Kambing Peranakan Ettawah (PE): Normal, Mastitis, Subklinis, dan Klinis. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada.

Seegers, H., Fourichon, C., & Beaudeau, F. (2003). Production effects related to mastitis and mastitis economics in dairy cattle herds. Veterinary Research. 34(2003), 475-491. https://doi.org/10.1051/vetres:2003027

Shim, E. H., Shanks, R. D., & Morin, D. E. (2004). Milk loss and treatment costs associated with two treatment protocols for clinical mastitis in dairy cows. Journal of Dairy Science 87, 2702-2708. https://doi.org/10.3168/jds.S0022-0302(04)73397-4

Subronto. (2003). Ilmu Penyakit Ternak I. Yogyakarta: Gajah Mada Univ. Press.

Sudarwanto, M. (1999). Usaha Peningkatan Produksi Susu melalui Program Pengendalian Mastitis Subklinis. Orasi Ilmiah, 22 Mei 1999. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor.

Zalizar, L. (2013). Flavanoids of Phylanthus Niruri as Immunomodulators. A prospect to animal disease control. ARPN Journal of Science and Technology, 3(5), 529-532.

Zalizar, L., Relawati, B., & Ariandi, B. Y. (2013). Potensi produksi dan ekonomi biogas serta implikasinya pada kesehatan manusia, ternak dan lingkungan. Jurnal Ilmu-ilmu Peternakan, 23(3), 32-40.

Zalizar, L., Sujono, & Suyatno. (2015). Daya Antibakteri Salep Herbal (Piper betle dan Phyllanthus niruri) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli. Laporan Penelitian Block Grant. Malang: Fakultas Pertanian – Peternakan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Published

2020-11-19

How to Cite

Lidiyawati, A., Khopsoh, B., & Faradila, R. (2020). Kejadian Mastitis Subklinis Pada Induk Sapi Perah Laktasi di Desa Sumbersari Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar. Conference of Applied Animal Science Proceeding Series, 1(1), 87–91. https://doi.org/10.25047/proc.anim.sci.2020.12

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.