Livelihood Activities Bakso Telur Puyuh sebagai Usaha Pemberdayaan Perempuan Tani di Kawasan Buffer Zone Taman Nasional Baluran
Kata Kunci:
wirausaha, desa penyangga, olahan dagingAbstrak
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan tani dan keluarga di wilayah buffer zone Tmana Nasional Baluran. Sektor informal atau livelihood activities dipilih karena sesuai dengan kondisi sosial ekonomi perempuan tani di Desa Sidomulyo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo. Program stand bakso yang dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2022 ini adalah pengembangan dari program pemberian burung puyuh sebelumnya untuk menciptakan suatu usaha hulu ke hilir sehingga memiliki keberlanjutan. Tahap dari pengabdian masyarakat ini adalah: (1) Penyuluhan dengan materi usaha kecil menengah yang terdiri dari dasar-dasar kewirausahaan berupa penambahan nilai produk dan cara menarik konsumen, (2) Pelatihan pembuatan bakso telur puyuh, (3) Penyuluhan pengelolaan livelihood activities terutama tentang perlunya pembagian kerja diantara anggota kelompok perempuan tani Sri Mulyojaya dan (4) Peresmian stand bakso telur puyuh dengan memberikan stand bakso lengkap dengan peralatannya yang diberi nama Warung Bakso “Mbak Sri”. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Livelihood activities bakso telur puyuh terbukti dapat menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan perempuan tani di Kawasan buffer zone Taman Nasional Baluran. Tujuan pengabdian masyarakat dan menambah asupan gizi keluarga telah tercapai
Unduhan
Referensi
D. W. Prasetyo, “Pembinaan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Konveksi Desa Karobelah Kecamatan Mojoagung-Jombang,” COMVICE, vol. 2, no. 1, pp. 9–14, 2018, [Online]. Available: http://ejournal.stiedewantara.ac.id/index.php./COMVICE/ARTICLE/VIEW/120.
R. Chambers and G. . Conway, Sustainable Rural Livelihoods: Practical Concepts for the 21st Century. Institute of Development Studies, 1992.
S. Nurrani, L., Bismark, M., & Tabba, “Penggunaan Lahan oleh Masyarakat Pada Zona Penyangga Taman Nasional Aketajawe Lolobata di Kabupaten Halmahera Timur,” J. Penelit. Sos. dan Ekon. Kehutan., vol. 11, no. 3, pp. 225–235, 2014.
R. Rizal, M., & Chandra, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wanita Berwirausaha,” J. Manaj. dan Keuang., vol. 5, no. 2, pp. 525–534, 2016.
T. Rahayu, B., & Putri, Produk Peternakan. Universitas Udayana, 2016.
& M. B. Coltrain, D., D. Barton, Value Added: Opportunities and Strategies. Arthur Capper Cooperative Center Department of Agricultural Economics Cooperative Extension Service. USA: Kansas State University, 2000.
R. Aulawi, T., dan Ninsix, “Sifat Fisik Bakso Daging Sapi dengan Bahan Pengenyal dan Lama Penyimpanan yang Berbeda,” J. Peternak., vol. 6, no. 2, pp. 44–52, 2009.
E. Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Departemen Pertanian, Permentan Nomor: 273/Kpts/OT. 160/4/2007 tentang pedoman pembinaan kelembagaan petani. “Lampiran 2. Pedoman Penyusunan Rencana Definitif Kelompoktani (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK) Departemen Pertanian”. Jakarta: Department Pertanian.
I. L. Organization, “Basic Principles of Monitoring and Evaluation.” http://ilo.org/wcmsp5/groups/public/---ed_emp/documents/publication/wcms_546505.pdf.