Aplikasi Up-Grading Bibit Ayam Kampung di Teaching Factory Hatchery Politeknik Negeri Jember
Kata Kunci:
Up-grading, ayam kampung, inseminasi buatan, mesin tetasAbstrak
Anak ayam kampung umur sehari yang dihasilkan oleh TeFa hatchery memiliki karakteristik pertumbuhan belum seragam, pertambahan bobot badan rendah, kapasitas kandang bibit dan mesin tetas belum optimal penggunaanya sehingga jumlah anak ayam yang dihasilkan belum dapat memenuhi kebutuhan, maka metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi diperlukan; Penyediaan indukan baru untuk menambah keanekaragaman jenis bibit, memperbaiki mutu genetik anak ayam melalui sistim persilang up-grading melalui aplikasi Inseminasi Buatan; dan pengembangan kemitraan bibit Up-grading dilakukan menggunakan pejantan pure breed untuk meningkatkan breed lokal dengan tujuan produksi daging. Galur jantan menggunakan jantan Pelung, Bangkok atau ayam Gaok. Pelaksanaan 1B dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan potensi reproduksi ayam jantan dan betina untuk menghasilkan telur tetas, meningkatkan produksi DOC yang seragam dalam waktu relatif singkat. Kesimpulan bahwa program Up-grading di TeFa Hatchery Politeknik Negeri Jember mampu mendorong penataan manajemen pembibitan dan penetasan serta meningkatkan ketermapilan dan kemampuan sumberdaya tenaga, mampu membangun akses untuk menghasilkan produk jasa dan/atau teknologi hasil rekacipta kegiatan TeFa, terciptanya akses sosialisasi produk-produk intelektual yang unggul dan inovatif dalam kerangka pemenuhan kebutuhan masyarakat baik internal maupun eksternal kampus.
Unduhan
Referensi
Direktorat Jendral Peternakan, 2015. Buku Statistik Peternakan. Departemen Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.
Sartika, T. dan S. Iskandar. 2007. Mengenal Plasma Nutfah Ayam Indonesia. Balai Penelitian Ternak, Bogor. 140 hlm.
Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2018. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan (Livestock And Animal Health Statistics) 2018. Jakarta : Kementerian Pertanian RI.
Nataamijaya, A.G. 2010. Pengembangan potensi ayam lokal untuk menunjang peningkatan kesejahteraan petani. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian 29(4): 131-138.
Nataamijaya, A.G. 2000. The native chickens of Indonesia. Bul. Plasma Nutfah 6(1): 16.
Lase, J. A., dan Lestari, D. 2020. Potensi Ternak Entok (Cairina Moschata) Sebagai Sumber Daging Alternatif. Jurnal Peternakan. 5(1): 2599-1736.
Iskandar, S. 2005. Pertumbuhan dan Perkembangan Karkas Ayam Silangan Kedu x Arab Pada Dua Sistem Pemberian Ransum. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner (JITV) 10(4): 253 ± 259.
Ketaren, P.P 2010. Kebutuhan gizi ternak Unggas di Indonesia. Wartazoa 20 (4):172- 180.
Sartika, T., S.S. Duryadi, A. Mansjoer, Syaefudin dan H. Martojo. 2004. Gen promotor prolaktin sebagai penanda pembantu seleksi untuk mengontrol sifat mengeram pada ayam kampung. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner (JITV) 9(4): 239-245.
Barker, JSF 1999, 'Conservation of livestock breed diversity', Animal Genetic Resources Information, vol. 25, pp. 33-43.
Hasnelly Zainal, Triwardhani. 2014 Crossbreeding pada Ayam Lokal untuk Meningkatkan Produksi Daging Satu Kilogram pada Umur 12 Minggu. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2014. 515-521
Wibowo, B. 2016. Dinamika Kinerja Agribisnis Ayam Lokal Di Indonesia. J.
Wartazoa. Vol. 26 (4) : 191-202
Saptana. 2012. Kelembagaan Kemitraan Usaha Dalam Mendukung Agribisnis Unggas Lokal Yang Berkelanjutan. Dalam: Iskandar S, Resnawati H, Priyanti A, Sartika T, Damayanti R, Penyunting. Pengembangan Peran Unggas Lokal Dalam Industri Perunggasan Nasional. Prosiding Workshop Nasional Unggas Lokal. Jakarta, 5 Juli 2012. Bogor (Indonesia): Puslitbangnak. Hlm. 43-54.
Iskandar, S. 2006. Strategi Pengembangan Ayam Lokal. J. Wartazoa. Vol. 16:190- 197.
Zulkarnain, A.M. 2007. Restruktirisasi Peternakan dan Kebangkitan Peternakan Rakyat Ayam Kampung. Jakarta (ID): Yayasan Kepraks.