Komposisi botani dan produksi biomasa hijauan di Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singingi Riau
DOI:
https://doi.org/10.25047/animpro.2021.12Keywords:
Hijauan, komposisi botanis, kuadran, keragaman, produksi biomasAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis hijauan yang tumbuh di Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian diawali dengan survey (observasi lapang dan penentuan lokasi) kemudian pengambilan sampel hijauan pada 5 Desa yaitu desa Kampung Baru, Pisang Berebus, Petapahan, Pulau Mungkur, Gunung. Masing-masing Desa diambil 5 lokasi, setiap lokasi diambil 5 titik. Penelitian dilanjutkan dengan identifikasi jenis hijauan dan perhitungan produksi hijauan. Alat yang digunakan untuk pengambilan sampel hijauan terdiri dari kuadran 0,5 x 0,5 m2, gunting rumput, sabit, kantong plastik ukuran 10 dan ukuran 2 kg, karung, tali plastik, dan alat tulis. Perhitungan hijauan dengan persentase total hijauan, perhitungan produksi hijauan dilakukan dengan rata rata tiap desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 jenis hijauan, yang terdiri atas rumput, legum dan gulma. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hijauan yang paling dominan tumbuh di Kecamatan Gunung Toar adalah dari jenis rumput/gramineae 42,53%, Rumput Bede (Brachiaria decumbens) 13,94% dan leguminosae 21,45%. Produksi biomas hijauan tertinggi di Desa Patabahan 73,44 ton/ha/th.
Downloads
References
Fachrul MF. 2006. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta. Bumi Aksara
Infitria and Khalil. 2014. Studi Produksi Dan kualitas Hijauan Dilahan Padang Rumput Upt peternakan Universitas Andalas. Bul. Makanan Ternak, vol. 101, no. 1, pp. 25–33,
Junaidi M and D. Sawen. 2010. Keragaman botanis dan kapasltas tampung padang penggembalaan alami Kabupaten Yapen. J. Ilmu Peternak. dan Vet. vol. 5, no. 2, ,
Mousavi.SA. Eskandari H. 2011. A general overview on intercropping and its advantages in sustainable agriculture. JAEB, vol. 11, no. 1, pp. 482–486,
Muhajirin, Despal, and Khalil. 2017. Pemenuhan kebutuhan nutrien sapi potong bibit yang digembalakan di Padang Mengata. Bul. Makanan Ternak. vol. 104, no. 1, pp. 9–20
Prawiradiputra B. 2003. Sistem Produksi Hijauan Pakan di Lahan Kering DAS Jratunseluna. Jitv, vol. 8, no. 3, pp. 189–195.
Prawiradiputra B. 2007. Gulma padang rumput yang merugikan. Wartazoa, vol. 17, no. 2, pp. 46–57,
Putra RK, H. P. Nastiti, and Y. H. Manggol. 2018. Komposisi Botani Dan Produksi Hijauan Makanan Ternak Padang Penggembalaan Alam Di Desa Letneo Kecamatan Insana Kabupaten TTU. Nukl. Peternak., vol. 5, no. 1, pp. 42–48.
SIBA, SF. N. SURYANA. 2017. Evaluasi padang penggembalaan alami maronggela di Kabupaten Ngada Provinsi Nusa Tenggara Timur. Majalah Ilmiah Peternakan. vol. 20, no. 1, pp. 1–4,
Tana, H. P. Nastiti, and S. T. Temu. 2015. Komposisi Botani dan Produksi Hijauan Makanan Ternak Musim Hujan pada Padang Penggembalaan Alam Desa Oesao, Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. J. Nukl. Peternak., vol. 2, no. 2, pp. 144–151,
Umami N. ellentik. Damayanti. 2016. Potensi dan produksi hijauan pakan ternak di lahan pertanian Banyusoco, Playen, Gunung Kidul P. prosisding Simp. Nas. dan Pengemb. Peternak., vol. 53, pp. 82–87,
Hawolambani YU, Herayanti PN, Yoakim HM. 2015. Produksi hijauan makanan ternak dan komposisi botani padang penggembalaan alam pada musim hujan dI Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang. J Nukleus Peternakan. vol. 2, no. 1, pp. 59–65.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Infitria, Pajri Anwar, Jiyanto, Muhajirin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.