Efektivitas Pengobatan Scabies Pada Kambing Peranakan Ettawa Dengan Metode Subkutan dan Topikal
DOI:
https://doi.org/10.25047/proc.anim.sci.2020.14Keywords:
Efektivitas, Ivomec, Sarcoptes scabiei, Scabies, V-TrazAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengobatan terhadap kambing Peranakan Ettawa yang terserang scabies. Scabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan infestasi tungau Sarcoptes scabiei. Gejala klinis ditandai dengan radang pada kulit dengan disertai keropeng dan bulu rontok pada daerah kulit yang terserang. Sampel yang digunakan adalah kambing Peranakan Ettawa masing-masing 5 ekor untuk setiap metode pengobatan. Metode pengobatan yang digunakan adalah metode subkutan atau penyuntikan dibawah kulit dan metode topikal yang dilakukan dengan cara menggosok obat pada bagian kulit. Obat yang digunakan dalam metode subkutan adalah Ivomec yang diinjeksikan setiap 10 hari sekali dengan dosis 0,025 ml per bobot badan. Metode topikal menggunakan obat V-Traz yang digosokkan pada area kulit yang terinfeksi setiap 1 minggu sekali dengan dosis 10 ml V-Traz yang dihomogenkan dengan 1,250 ml air. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil pengobatan menunjukkan kambing yang diobati menggunakan Ivomec membutuhkan waktu untuk penyembuhan selama 20 hari atau 2 kali pengobatan, sedangkan pengobatan dengan V-Traz membutuhkan 4 kali pengulangan pengobatan dengan total waktu penyembuhan 28 hari.
Downloads
References
Aziz, A. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
British Veterinary Association. (2005). The Veterinary Formulary. Ed 6. London: Pharmaceutical Press.
Cholilurachman. (2012). Studi Kasus Skabies Anjing di Rumah Sakit Hewan Jakarta. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Dwicipto. (2010). Manajemen Kesehatan dan Kesejahteraan Hewan. Skripsi. Bandung: Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran.
Ginting, N. (2010). Pengobatan kudis (Sarcoptes scabiei) dengan ivomec pada kambing. Hemera Zoa, 76(1), 50-52.
Mueller, R. S. (2004). Treatment protocols for homeopathic deals with the animal’s constitutional demodicosis. Vet Dermatol, 15(2), 75-89.
Subronto. (2008). Ilmu Penyakit Ternak I (mamalia). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sungkar, S. (2016). Skabies Etiologi, Patogenesis, Pengobatan, Pemberantasan, dan Pencegahan. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
Wardhana, A. H. (2006). Skabies tantangan penyakit zoonosis masa kini dan masa datang. Wartazoa. 16(1), 40-43.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Yusky Bagus Septiawan, Suci Wulandari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.