Potensi Penerapan Produksi Bersih Pada Proses Pengolahan Kopi Arabika Di Agroindustri Maju Mapan Desa Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember

Penulis

  • Siti Nur Azizah Universitas Jember
  • Elida Novita Universitas Jember
  • Dian Purbasari Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.25047/agropross.2019.128

Kata Kunci:

Produksi benih, Kopi arabika, Limbah kopi

Abstrak

Kecamatan Panti merupakan penghasil kopi terbesar kedua di Kabupaten Jember setelah Kecamatan Silo. Perkebunan kopi di Kecamatan Panti pada tahun 2016 memiliki luas lahan sebesar 1096 ha, dengan ketinggian rata-rata 50-1.340 mdpl. Dengan ketinggian rata-rata tersebut salah satu tanaman kopi yang ditanam yaitu kopi arabika. Berdasarkan banyaknya perkebunan kopi yang ada, maka pada pengolahan kopi olah basah akan menghasilkan banyak limbah cair dan limbah padat. Limbah buah kopi berupa daging buah secara fisik komposisi mencapai 48%, terdiri dari kulit buah 42% dan kulit biji 6%. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan potensi penerapan produksi bersih yang dapat diterapkan dan menentukan prioritas berdasarkan nilai ekonomi. Metode yang digunakan yaitu mengukur produk, limbah, dan lain-lain menggunakan analisis neraca massa. Hasil analisis neraca massa dalam 1 ton kopi merah menghasilkan rendemen biji kopi 40%, limbah padat 38,4%, dan limbah cair 2946 liter. Limbah padat diperoleh dari proses pulping dan limbah cair diperoleh dari proses sortasi rambang, pulping, dan washing. Berdasarkan analisis neraca massa tersebut potensi penerapan produksi yang dapat diterapkan pada limbah padat yaitu pembuatan teh (cascara), pakan ternak, kompos blok, pada limbah cair yaitu pembuatan biogas dan pupuk cair. Dari alternatif tersebut , pembuatan teh (cascara) merupakan skala prioritas utama untuk diterapkan karena memiliki nilai NPV Rp 997.230.980 , IRR 40%, PBP 7 bulan 26 hari dan nilai B/C Rasio 3,70. Estimasi nilai tambah dari produk teh (cascara) yaitu 576.000.000 dalam satu tahun dan diperkirakan kenaikan pendapatan dari produk teh (cascara) yaitu dua kali lipat dari produk sebelumnya yaitu pupuk kompos.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Beltran PP, Flores JGE, Campos ARM, Lopez IE, Amor, AAR, Angel GY, Medina MF, Nova FA, Ortega OAC. 2011.On-farm evaluation of the effect of coffee pulp supplementation on milk yield and dry matter intake of dairy cows grazing tropical grasses in Central Mexico. Trop Anim Health Prod. Published online 26 November 2011. Springerlink. DOI 10.1007/s11250-011-0025-9.

Braham, J. E. dan Bressani R. 1979. Coffee Pulp Composition, Technology, and Utilization. Institute of Nutrition of Central America and Panama. Hal 5-10.

Calvert, K. C. 1998. The Microbiology of Coffee Processing, part 1. PNGCRI Coffee Research Newsletter.

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian. 2012. Kopi Berkelanjutan. Jakarta : Direktorat Pasca Panen dan Pembinaan Usaha.

Direktorat, J. P. 2017. Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Kopi Tahun 2015-2017. Jakarta : Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.

Erwiyono R, Nurkholis, Baon JB. 2001. Laju Perombakan Kulit Buah Kopi, Jerami Dan Cacahan Kayu Dengan Perlakuan Mikroorganisme Dan Kualitas Kompos Yang Dihasilkan. Pelita Perkebunan 2001. 17(2): 64-71.

Hadisuwito, S. 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair. Jakarta : Agromedia Pustaka

Indrasti, N.S dan Fauzi,A.M. 2009. Produksi Bersih. Bogor : IPB Press.

Kebede YK, Kebede T, Assefa F, Amsalu A. 2010. Environmental Impact of Coffee Processing Effluent on The Ecological Integrity of Rivers Found in Gomma Woreda of Jimma Zone, Ethiopia. Ecohydrology and Hydrobiology. Vol. 10 No. 2-4 : 259-270.

Lia, F. dan Perdana, T. 2017. Sistem Produksi Agroindustri Kopi Arabika (Studi Kasus PT. Sinar Mayang Lestari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung). Jurnal Agrisep 16 (02) : 123-132.

Maruli, A. 2010. Limbah Kopi Antar Mahasiswa Ke Jerman. http://www.antaranews.com/berita/227334/limbah-kopi-antarmahasiswakejerman/ 2017.07.18. Diakses pada tanggal 09 September 2019.

Mulato, S. Widyotomo, S. Suharyanto, E. 2006. Pengolahan Produk Primer dan Sekunder Kopi. Jember : Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Rathinavelu R, Graziosi G. 2005. Potential Alternative Uses of Coffee Wastes and By-Products. ICO: ICS-UNIDO. http://foodscience.psu.edu. Diakses pada tanggal 09 September 2019

Rojas, J. B. U. Amato, Huisman, E. A. 2003. Biological Treatments Affect The Chemical Composition of Coffee Pulp. Bioresource Technology 89 (2003): 267–274.

Selvamurugan, Doraisamy, Maheswari dan Nandakumar. 2010. High Rate Anaerobic Treatment Of Coffee Processing Wastewater Using Upflow Anaerobic Hybrid Reactor. Journal of Environmental, Helath, Science and Engineering. 7 (2): 129-136.

Simanihuruk, Kiston, dan J. Sirait. 2010. Silase Kulit Buah Kopi Sebagai Pakan Dasar pada Kambing Boerka Sedang Tumbuh. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2010.

Zainuddin, D. dan T. Murtisari. 1995. Penggunaan Limbah Kopi Agroindustri Buah Kopi (Kulit Buah Kopi) Dalam Ransum Ayam Pedaging (Broiler). Pros. Pertemuan Ilmiah Komunikasi Dan Penyaluran Hasil Penelitian. Sub Balai Penelitian Klep. Bogor : Puslitbang Peternakan (71-78)

Unduhan

Diterbitkan

2023-11-17

Cara Mengutip

Azizah, S. N., Novita, E., & Purbasari, D. (2023). Potensi Penerapan Produksi Bersih Pada Proses Pengolahan Kopi Arabika Di Agroindustri Maju Mapan Desa Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture, 3, 46–54. https://doi.org/10.25047/agropross.2019.128

Artikel Serupa

<< < 13 14 15 16 17 18 19 20 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.