Interaksi Waktu dan Suhu Pengeringan Terhadap Mutu Benih Jagung (Zea mays L)
DOI:
https://doi.org/10.25047/agropross.2024.785Kata Kunci:
Benih jagung, Mutu benih, Suhu pengeringan, Waktu pengeringanAbstrak
Salah satu upaya memperbaiki mutu benih jagung yaitu dengan metode pengeringan dengan menggunakan suhu dan waktu pengeringan yang tepat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh interaksi suhu pengeringan dan waktu pengeringan terhadap mutu benih benih jagung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2023 dan tempat penelitian dilakukan di CV. Surya Kencana Agrifarm. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial terdiri dari 2 faktor. Masing-masing faktor terdiri 3 taraf perlakuan. Faktor pertama adalah suhu pengeringan (S) dengan metode menggunakan alat flat bed dryer suhu 32°C (S1), 37°C (S2), 42°C (S3). Faktor kedua adalah waktu pengeringan (W) dengan metode menggunakan alat flat bed dryer (W1) 7 hari, (W2) 8 hari, (W3) 9 hari. Data yang diperoleh selanjutnya diuji menggunakan ANOVA dan DMRT 5%. Suhu pengeringan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air 11,75%, daya berkecambah 84,45%, keserempakan tumbuh 98,11%, bobot 1000 butir 284,48 gram, dan kecepatan tumbuh 21,97%. Waktu pengeringan memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kadar air 13,31%, bobot 1000 butir 274,49 gram, dan berpengaruh nyata terhadap daya berkecambah 81,67%. Interaksi perlakuan suhu pengeringan dan lama waktu pengeringan sangat berpengaruh terhadap bobot 1000 butir benih 333,05 gram, berpengaruh nyata terhadap parameter kadar air benih 10,86, daya berkecambah 92,33%, dan keserempakan tumbuh 98,67%.
Unduhan
Referensi
Arsyad, M. 2018. Effects of drying on decreasing of moisture content and maize weight (zea mays l.) for variety of bisi 2 and nk22. Jurnal Agropolitan. 5:44–52.
Batman, L. P., Sariwahyuni, dan M. Passaribu. 2021. Pengaruh waktu pengeringan jagung ( zea mays ) terhadap. E-Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri VII. 362–366.
Djamalu, Y. dan E. S. Antu. 2018. Lama pengeringan jagung efek rumah kaca dengan tambahan media penyimpan panas. Jurnal Technopreneur (JTech). 5(2):59.
Ismandari, T. 2023. Optimasi suhu dan waktu pengeringan pada kegiatan pascapanen jagung (zea mays l). Teknologi Pangan : Media Informasi Dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian. 14(1):132–145.
Manurung, S. M. O. (2019). Pengaruh Temperatur Udara Pipa Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Gas LPG Pada Proses Kecepatan Pengeringan Padi. 55.
Rofiq, M., M. R. Suhartanto, T. K. Suharsi, dan A. Qadir. 2013. Optimasi pengeringan benih
jagung dengan perlakuan prapengeringan dan suhu udara pengeringan. Indonesian Journal of Agronomy. 41(3):196–201.
Purwanto, S. 2007. Perkembangan produksi dan kebijakan peningkatan produksi jagung. Jagung: Teknik Produksi Dan Pengembangan
Sulaiman, A. A., I. K. Kariyasa, Hoerudin, K. Subagyono dan F. A. Bahar. 2016. Cara Cepat Swasembada Jagung. Cetakan II. Bogor: IAARD Press.
Setyono, A. 2010. Perbaikan teknologi pascapanen dalam upaya menekan kehilangan hasil padi. Pengembangan Inovasi Pertanian. 3(3):212–226.
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Edisi 8. Malang: PT Raja Grafindo Persada.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Chairus Zururi, Dwi Rahmawati

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta (Copyright) artikel yang dipublikasikan di Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture dipegang oleh penulis (Copyright by Authors) di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY). Sehingga penulis tidak memerlukan perjanjian pengalihan hak cipta yang harus diserahkan kepada redaksi.