Reduksi Amonia Oleh Kangkung Darat (Ipomea Reptans) Pada Budidaya Ikan Menggunakan Teknologi Vertiminaponik
DOI:
https://doi.org/10.25047/agropross.2020.9Kata Kunci:
Amonia, Ikan, Kangkung, VertiminaponikAbstrak
Vertiminaponik merupakan salah satu teknologi budidaya ikan yang terintegrasi dengan budidaya tanaman (akuaponik), dirakit menggunakan talang-talang air sebagai wadah tanaman dan toren air untuk memelihara ikan. Air yang berisi sisa-sisa pakan dan kotoran ikan memiliki kandungan amonia dialirkan ke tanaman yang berfungsi sebagai pereduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan tanaman kangkung mereduksi amonia pada budidaya ikan menggunakan teknologi vertiminaponik. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian DKI Jakarta pada bulan Februari – Maret 2017. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Tanaman kangkung ditanam menggunakan media campuran zeolit dan kompos. Sebagai pembanding adalah talang kosong yang tidak ditanami. Peubah yang diamati adalah amonia inlet, amonia outlet, reduksi amonia, pH dan suhu air, tinggi tanaman, Data dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan LSD jika terdapat perpedaan. Hasil pengamatan menunjukkan tanaman kangkung dapat mengurai kadar amonia yang terkandung dalam air dari kolam ikan. Tanaman kangkung melakukan reduksi amonia yang cukup baik, terlihat dari pembanding kontrol tanpa tanaman memiliki reduksi yang paling kecil. Analisis statistik terhadap data rata-rata amonia intlet, outlet dan reduksinya menunjukkan tidak berbeda nyata. Vertiminaponik memiliki pH harian 7.5 dan rata-rata suhu 27.25 0C. Tinggi tanaman kangkung menunjukkan berbeda nyata, pada pekan ke tiga rata-rata tingginya adalah 17 cm. Vertiminaponik menjadi teknologi akuaponik yang sesuai untuk budidaya ikan sekaligus tanaman, karena tanaman yang ditanam seperti kangkung mampu mereduksi dengan baik amonia.
Unduhan
Referensi
Anderson T.S., Goldstein L.T., &Timmons MB (2019). Root nitrification Capacity of Lettuce Plants with Application to Aquaponics. Aquacultural Engineering. 86: 1-6.
Byod C.E., & Lichtkoppler F. (1982). Water Quality Management in Pond Fish Culture. International Center for Aquaculture. Alabama (USA). Auburn University Press.
Chen S., Ling J., & Jean-paul B. (2006). Nitrification Kinetics of Biofilm as Affected by Water Quality Factors. Aquacultural Engineering. 34(3):179-197.
Damanik B.H., Hamdani H., Riyantini I., & Herawati H. (2018). Uji Efektifitas Bio Filter dengan Tanaman Air untuk Memperbaiki Kualitas Air pada Sistem Akuaponik Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus). Jurnal Perikanan dan Kelautan. IX (1): 134-142.
Darwis, Mudeng J.D., & Londong S.N.J. (2019). Budidaya Ikan Mas (Cyprinus carpio) Sistem Akuaponik dengan Padat Penebaran Berbeda. Budidaya Perairan. (7): 15 -21.
Dauhan R.E.S., Efendi E., & Suparmono (2014). Efektifitas Sistem Akuaponik dalam Mereduksi Konsentrasi Amonia pada Sistem Budidaya Ikan. e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. 3(1): 297-301.
Effendi H., Utomo B.A., Darmawangsa G.M., & Karo-Karo R.E. (2015). Fitoremediasi Limbah Budidaya Ikan Lele (Clarias sp.) dengan Kangkung (Ipomoea aquatica) dan Pakcoy (Brassica rapa chinensis) dalam Sistem Resirkulasi. Ecolab. 9(2):47-104.
Estim A., Saufie S., Mustafa S. (2019). Water Quality Remediation using Aquaponics Sub-systems as Biological and Mechanical Filters in Aquaculture. J. Water Process Eng. 30(1): doi:10.1016/j.jwpe.2018.02.001.
Irawati, & Salamah Z. (2013). Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.) dengan Pemberian Pupuk Organik Berbahan Dasar Kotoran Kelinci. Jurnal Bioeduka Tika. 1(1): 91-96.
Leonanda B.D., & Zolanda Y. (2018). Reaktor Nitrifikasi Biofilter untuk Air Limbah Sisa Makanan dan Feses Ikan. Metal : Jurnal Sistem Mekanik dan Termal. 2(1): 9-14.
Lestari W. (2013). Penggunaan Ipomoea aquatica Forsk. untuk Fitoremediasi Limbah Rumah Tangga. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung. 441 - 446.
Primaningtyas A.W., Hastuti S., & Subandiyono (2015). Performa Produksi Ikan Lele (Clarias gariepinus) yang Dipelihara dalam Sistem Budidaya Berbeda. Journal of Aquaculture Management and Technology. 4(4): 51-60.
Putra S., Arianto A., Efendi E., Hasani Q., & Yulianto H. (2016). Efektifitas Kijing Air Tawar ( Pilsbryoconcha exilis ) sebagai Bio Filter dalam Sistem Resirkulasi terhadap Laju Penyerapan Amoniak dan Pertumbuhan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus). e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. 4(2): 497 – 506.
Rahayu N.C.P. (2019). Perbedaan Tanaman Buah Tomat (Lycopersiconesculentum), Cabai (Capsisumfrutencens), dan Terong (Solanum melongena L.) pada Penyerapan Amonia (NH3) dan Nitrat (NO3) Air Budidaya Ikan Lele Dumbo (Clarias sp) pada Sistem Akuaponik (Skripsi). Surabaya (ID): Universitas Airlangga.
Rahmawana A.J., Effendi H., & Suprihatin (2019). Potensi Rumput Vetiver (Chrysopongon zizanoides L.) dan Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) sebagai Agen Fitoremediasi Limbah Industri Kayu. Journal of Natural Resources and Environmental Management. 9(4): 904-919. http://dx.doi.org/10.29244/jpsl.9.4.904-919.
Rokhmah N.A., Amatillah C.S., & Sastro Y. (2014). Vertimaponik, Mini Akuaponik untuk Lahan Sempit di Perkotaan. Buletin Pertanian Perkotaan. 4(2): 14-22.
Samsundari S., & Wirawan G.A. (2013). Analisis Penerapan Biofilter dalam Sistem Resirkulasi terhadap Mutu Kualitas Air Budidaya Ikan Sidat (Anguilla bicolor). J. Gamma. 8(2):86–97.
Sumoharjo, Maidie A,. Saleha Q., Erwiantono, & Fahlefi E.N. (2013). Penyisihan Limbah Nitrogen dari Sistem Akuakultur Multitrofik Terpadu Menggunakan Tanaman Sayur sebagai Konverter Fotoautotrof. J. Ris. Akuakultur. 8(3): 393-401.
Taufik I., Sutrisno, Yuliati P., Supriyadi H.B., Subandiyah S., & Muthalib I. (2005). Studi Pengaruh Suhu Air terhadap Aktivitas Bakteri Bioredemias (Nirtosomonas dan Nitrobacter) pada Pemeliharaan Benih Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus). Jurnal Penelitian Perikanan lndonesia. 11(7): 60-66.
Wahyuningsih S., & Gitarama A.M. (2020). Amonia pada Sistem Budidaya Ikan. Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia. 5(2): 112 – 125.
Wedemeyer G.A. (1996). Physiology of Fish in Intensive Culture Systems. New York (USA). International Thompson Publishing.
Widyastuti Y.R. (2008). Peningkatan Produski Air Tawar melalui Budidaya Ikan Sistem Akuaponik. Bogro : Prosiding Seminar Nasional Limnologi IV LIPI. 62 – 73.
Zidni I., Iskandar, Rizal A., Andriani Y., & Ramadan R.( 2019). Efektifitas Sistem Akuaponik dengan Jenis Tanaman yang Berbeda terhadap Kualitas Air Media Budidaya Ikan. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 9(1):81-94.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2020 Nofi A Rokhmah, Muhammad Rahman , Yudi Sastro

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta (Copyright) artikel yang dipublikasikan di Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture dipegang oleh penulis (Copyright by Authors) di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY). Sehingga penulis tidak memerlukan perjanjian pengalihan hak cipta yang harus diserahkan kepada redaksi.