Analisis Kadar Unsur Hara Dari Pupuk Organik Cair Bioenzim Berbahan Dasar Limbah Pertanian
DOI:
https://doi.org/10.25047/agropross.2024.784Kata Kunci:
Bioenzim, Unsur hara, Limbah pertanianAbstrak
Pupuk Organik Cair Bioenzim (Bioz) atau sering disebut juga sebagai Ekoenzim (eco enzymes), merupakan cairan multifungsi yang ramah lingkungan dari hasil fermentasi limbah organik dan dari hasil pertanian seperti buah-buahan dan sayuran selama (minimal) 100 hari. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menguji (analisis kuantitatif) kadar unsur hara dari Pupuk Organik Cair Bioenzim (Bioz) dengan menggunakan bahan limbah organik pertanian yaitu dari limbah nenas (tanpa mahkota), limbah kulit jeruk, kangkung dan daun gamal dengan kode sampel Bioz yang difermentasi selama 100 hari seara anaerob. Parameter yang diuji dari Bioz yaitu kadar unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K), C-Organik, dan kadar pH. Metode analisa unsur hara dilakukan dengan metode uji Kjeldahl untuk kandungan unsur Nitrogen (N), analisis unsur fosfor (P) dilakukan dengan Spektrofotometri, analisis unsur K menggunakan metode Atomic Absorption Spektrofotometri (AAS), analisis C-organik menggunakan alat Spektrofotometri, dan pH dari Bioz diukur menggunakan pH meter. Hasil penelitian menunjukkan kandungan unsur hara pupuk organik cair Bioenzim yaitu N 0,15%, Fosfor 0,06%, K 0,57%, C-Organik 1,88%, dan pH 5,63. Hasil ini menunjukkan bahwa kandungan K dan pH sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-7030-2004 dari pupuk organik cair, walaupun unsur N dan P belum memeuhi, tetapi Bioz berpotensi untuk dijadikan dan dilakukan peneitian lanjutan sebagai pupuk organik cair Bioenzim.
Unduhan
Referensi
Armaniar, A., Sulardi, S., & Wibowo, F. (2023). Response of Liquid Organic Fertilizer Application from Sword Fern Weeds and Goat Manure on Growth and Production of Green Beans ( Vigna radiata L ). 9(November), 717–726.
Arthawidya, J., Sutrisno, E., & Sumiyati, S. (2017). Analisis Komposisi Terbaik Dari Variasi C/N Rasio Menggunakan Limbah Kulit Buah Pisang, Sayuran Dan Kotoran Sapi Dengan Parameter C-Organik, N-Total, Phospor, Kalium Dan C/N Rasio Menggunakan Metode Vermikomposting. Jurnal Teknik Lingkungan, 6(3), 1–20.
Dondo, Y., Sondakh, T. D., & Nangoi, R. (2023). The Effectiveness of Using Ecoenzymes Based on Several Kinds of Fruit on the Growth of Lettuce (Lactuca sativa L.). Jurnal Agroekoteknologi Terapan, 4(1), 147–158. https://doi.org/10.35791/jat.v4i1.46243
Efendi, D. S. (2022). Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Daun Gamal Dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI], 2(3), 1–14.
Eltiya, Y., Parlindungan, D., Uliyandari, M., & Sutarno, M. (2023). PENGGUNAAN EKOENZIM PADA TINGKAT PERTUMBUHAN BAYAM CABUT ( Amaranthus viridis ). Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi, 11(2), 937–947.
Fadlilla, T., Budiastuti, Mt. S., & Rosariastuti, M. R. (2023). Potential of Fruit and Vegetable Waste as Eco-enzyme Fertilizer for Plants. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 9(4), 2191–2200. https://doi.org/10.29303/jppipa.v9i4.3010
Fitriyani, I. H., A’yun, Q. Q., & Djajakirana, G. (2023). PEMBUATAN DAN APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) SEBAGAI SUBSTITUSI NUTRISI AB MIX TERHADAP TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans) PADA HIDROPONIK WICK SYSTEM. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 10(2), 401–407. https://doi.org/10.21776/ub.jtsl.2023.010.2.23
Hakim, T., Tarigan, R. R. A., & Sulardi. (2023). PENGGUNAAN PUPUK CAIR ORGANIK DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Alium ascalonicum) Var. Sanren F1. 25(4), 3388–3396.
Kementerian Pertanian Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2019 tentang Pendaftaran Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah. 2019, 1–44.
Lase, F., Lubis, N., & Harahap, A. S. (2023). EKOENZIM DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN STEK JAMBU AIR MADU DELI HIJAU (Syzygium aqueum). In T. Media (Ed.), TAHTA MEDIA GROUP (1st ed.). TAHTA MEDIA GROUP. http://www.nber.org/papers/w16019
Lubis, N., Wasito, M., Marlina, L., Girsang, R., & Wahyudi, H. (2022). Respon Pemberian Ekoenzim dan Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Agrium, 25(2), 107–115.
Luta, A. D., Siregar, M., Syam, F. H., Feruzi, Y., & Syafridawani, J. (2022). Efektivitas Pemberian Media Tanam dan Ekoenzim Pada Pertumbuhan Bawang Merah ( Allium ascalonicum L .). 275–277. file:///C:/Users/GC-COMP/Desktop/New folder/Jurnal TA/ok.pdf
Sitepu, sri mahareni, & Refnizuida. (2023). Peningkatan Produksi Bawang Merah (Allium asclonicum L.) Akibat Pemberian NPK Fermentasi Berbagai Jenis Limbah Tanaman. Jurnal Agroplasma, 10(1), 345–350.
Susi, N., Surtinah, S., & Rizal, M. (2018). Pengujian Kandungan Unsur Hara Pupuk Organik Cair (POC) Limbah Kulit Nenas. Jurnal Ilmiah Pertanian, 14(2), 46–51. https://doi.org/10.31849/jip.v14i2.261
Warsito, K., Yamurni, L., Pradinata, Ri., Tamba, L. E. B., & Siregar, W. S. (2023). Buddaya Tanaman Tahunan Dengan Ekoenzim (T. Media (ed.); 1st ed.). BUDIDAYA TANAMAN TAHUNAN DENGAN EKOENZIM Kabul Warsito, S.Si., M.Si Lily Yamurni Rio Pradinata Listina Elisabet Br. Tamba Winda Sari Siregar TAHTA MEDIA GROUP.
Wasito, M. (2023). Training on Making Eco Enzymes from Fruit Waste in Suka Damai Village , Kuala Sub-District , Langkat District. 2(2), 232–241.
Widyabudiningsih, D., Troskialina, L., Fauziah, S., Shalihatunnisa, S., Riniati, R., Siti Djenar, N., Hulupi, M., Indrawati, L., Fauzan, A., & Abdilah, F. (2021). Pembuatan dan Pengujian Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit Buah-buahan dengan Penambahan Bioaktivator EM4 dan Variasi Waktu Fermentasi. IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis), 4(1), 30–39. https://doi.org/10.20885/ijca.vol4.iss1.art4
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Najla Lubis, M. Wasito

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta (Copyright) artikel yang dipublikasikan di Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture dipegang oleh penulis (Copyright by Authors) di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY). Sehingga penulis tidak memerlukan perjanjian pengalihan hak cipta yang harus diserahkan kepada redaksi.