Pengaruh Pemangkasan Pucuk dan Jarak Tanam Terhadap Produksi dan Mutu Benih Bayam Merah (Amarantustricolor L.)
DOI:
https://doi.org/10.25047/agropross.2024.713Kata Kunci:
Bayam merah, Pemangkasan pucuk, Jarak tanamAbstrak
Bayam dibudidayakan untuk dikonsumsi daunnya, tanaman ini bisa tumbuh subur dimana saja baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanaman bayam sering kali dibudidayakan oleh masyarakat baik ditanam pada pekarangan/belakang rumah dan pada polybag atau ditanam pada lahan persawahan. Seiring bertambahnya jumlah penduduk Indonesia maka kebutuhan akan benih bayam merah akan semakin meningkat. Sehingga diperlukan benih tanaman bayam merah yang bermutu baik dan berkualitas tinggi untuk mempertahankan produksi tanaman bayam merah. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi benih bayam merah adalah dengan pemangkasan pucuk dan jarak tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara pemangkasan pucuk (Topping) dan jarak tanam terhadap produksi dan mutu benih bayam merah. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai dengan November 2023 PT. Benih Citra Asia Jember. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama yaitu pemangkasan pucuk (topping) yang terdiri dari pemangkasan pucuk non topping (T1), pemangkasan pucuk 15 hst (T2), dan pemangkasan pucuk 30 hst (T3). Faktor kedua yaitu jarak tanam yang terdiri dari 40cm x 60cm (J1), 50cm x 50cm(J2), dan 40cm x 50cm (J3). Dianalisis menggunakan ANOVA, dan dilanjutkan dengan uji DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangkasan pucuk 30 hst (T3) berpengaruh sangat nyata terhadap berat benih pertanaman 18,05 gram, berat benih per plot 216,57 gram, dan produksi per hectare 0,77 ton/ha.
Unduhan
Referensi
Abdurrazak., Hatta, M dan Marliah, A. 2013. Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Akibat Perbedaan Jarak Tanam Dan Jumlah Benih Per Lubang Tanam. Jurnal Agrista Vol. 17 No. 2.2013. Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh. Hal: 55-59.
ISTA, 2010. International Rules for Seed Testing. Zurich: International Seed Testing Association.
Menteri Pertanian Republik Indonesia. 2018. Petunjuk Teknis Pengambilan Contoh Benih dan Pengujian/Analis Mutu Benih Tanaman Pangan. Jakarta.
Prasodjo Soedomo, R. (2017). Pengaruh Pmangkasan Dan Posisi Klaster Terhadap Kualitas Dan Kuantitas Benih Bayam Var.“Kakap Hijau”.
Rachmania, N. & Ashari, S. 2019. Seleksi tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) lokal Malang. Jurnal Produksi Tanaman, 7(4): 720-727.
Sadjad S, 1993. Dari Benih Kepada Benih. Jakarta: PT Grasindo.
Sadjad SO, Murniati E, dan Ilyas S, 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih dari Komparatif ke Simulatif. Jakarta: PT Grasindo.
Saparinto, C. 2013. Grow your own vegetables-panduan praktis menanam 14 Sayuran Konsumsi Populer di Pekarangan. Yogyakarta: Penebar Swadaya. 180 hlm.
Saparinto, C., & Susiana, R. 2014. Panduan Lengkap Budidaya Ikan dan Sayuran dengan Sistem Akuaponik. Yogyakarta: Lily Publisher.
Sartono, P. dan S. Sahat. 1995. Pengaruh Pemangkasan Batang terhadap Produksi Benih Wortel. Produksi Benih Wortel. Bul. Penel. Hort. 27(3):109-113.
Sergei, L., Mosyakin and Robertson, K.R, 1996: New infra generic taxa and combinationin amaranthus (Amaranthaceae). Am. Bot. Fennici. 33:275-281.
Sumpena, U. 2005. Benih Sayuran. Bogor: Penebar Swadaya.
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Malang. Fakultas Pertanian Unibraw.
Wiyasihati, S. I., & Wigati, K. W. (2016). Potensi Bayam Merah (Amaranthus tricolor L) sebagai Antioksidan pada Toksisitas Timbal yang Diinduksi pada Mencit. Maj. Kedokt. Bandung, 48(2), 63-67.
Warsoyo, H. 2018. Prospek Cerah Budidaya Bayam Merah. Lembaga Kajian Profesi. Malang
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Dwi Rahmawati, Achmad Malikur Rizal

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta (Copyright) artikel yang dipublikasikan di Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture dipegang oleh penulis (Copyright by Authors) di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY). Sehingga penulis tidak memerlukan perjanjian pengalihan hak cipta yang harus diserahkan kepada redaksi.