Penerapan Konsep Good Agriculture Practices (GAP) Untuk Memproduksi Sayur Yang Sehat dan Berkualitas Di Desa Panduman Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember
Kata Kunci:
Good Agriculture Practices, POC, sayuranAbstrak
Indonesia adalah negara pertanian dengan masyarakatnya yang juga mendominasi pada bidang pertanian. Salah satunya yaitu pada bidang hortikultura melalui pembudidayaan tanaman sayuran. Konsumsi sayuran semakin meningkat seiring meningkatnya pendidikan. Namun, untuk mendapatkan produk sayuran yang sehat dan berkualitas sulit didapatkan. Umumnya petani masih banyak yang menggunakan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan sehingga akan berdampak negatif bagi kesehatan dan kesuburan tanah. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan cara melakukan budidaya tanaman yang baik, ramah lingkungan serta aman untuk dikonsumsi yaitu melalui GAP (Good Agriculture Practices). Metode yang dilakukan mulai dari berkoordinasi dengan ketua kelompok tani, melakukan penyuluhan dan sosialisasi GAP, persiapan demplot, pelatihan pembuatan pupuk organik cair, hingga pengaplikasiannya. Hasilnya adalah berupa produk POC yang berasal dari limbah sayuran karena limbah ini mengandung unsur Nitrogen (N) yang kemudian diuraikan oleh mikroorganisme yang dapat membentuk protein dan klorofil untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu mitra mempunyai pengetahuan dan terampil dalam mengolah limbah rumah tangga menjadi POC serta memiliki pengetahuan dan terampil dalam penerapan konsep Good Agriculture Practices (GAP) untuk memproduksi sayur yang sehat dan berkualitas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat membantu petani dalam mengurangi biaya produksi dan efesiensi waktu dan biaya.
Unduhan
Referensi
K. Pangan Strategis et al., Sekretariat Badan Litbang Pertanian PERDAGANGAN INTERNASIONAL Perdagangan Internasional Komoditas Pangan Strategis, no. 29. 1254.
F. Agustina, I. Zahri, M. Yazid, and . Yunita, “Strategy in Developing Good Agricultural Practices (GAP) in Bangka Regency, of Bangka Belitung Island Province,” J. Ilmu Pertan. Indones., vol. 22, no. 2, pp. 133–139, 2017, doi: 10.18343/jipi.22.2.133.
N. Siebrecht, “Sustainable agriculture and its implementation gap - Overcoming obstacles to implementation,” Sustain., vol. 12, no. 9, 2020, doi: 10.3390/su12093853.
W. Nahraeni, S. Masitoh, A. Rahayu, and L. Awaliah, “PENERAPAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES (GAP) JERUK PAMELO (Citrus maxima (Burm.) Merr.),” J. Agribisains, vol. 6, no. 1, pp. 50–59, 2020, doi: 10.30997/jagi.v6i1.2804.
P. P. Pertanian et al., “KAJIAN EVALUASI PENERAPAN GAP ( GOOD AGRICULTURE PRACTICES ) OLEH PETANI DI SENTRA PRODUKSI SAYURAN LEMBANG ( Study for Evaluation of GAP Implementation by Farmers in Lembang Vegetable Production Center ) Yul Harry Bahar dan Farhan M . Ikhsan Abstrak PEND,” 2017.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Eva Rosdiana, Nurul Sjamsijah, Suwardi Suwardi, Tri Rini Kusparwanti

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.