Optimasi Pembuatan Biji Buatan Tanaman Stevia
Kata Kunci:
biji buatan, alginat, Stevia rebaudiana, lama simpanAbstrak
Stevia rebaudiana Bert merupakan tanaman perdu yang berasal dari perbatasan Paraguay, Brazil dan Argentina. Daun tanaman ini menghasilkan glikosida steviol yaitu suatu metabolit sekunder yang memiliki tingkat kemanisan 200-300 kali lebih manis dibandingkan sukrosa Tebu. Metode perbanyakan stevia secara konvensional tidak dapat memenuhi kebutuhan benih ataupun bibit stevia yang semakin meningkat. Kultur jaringan mampu memenuhi kekurangan tersebut karena memiliki potensi untuk menghasilkan plantlet yang seragam dalam jumlah banyak. Namun metode tersebut memiliki kekurangan dalam hal : 1) Kemasan plantlet dalam botol tidak efesien dan efektif dalam pengiriman dan 2) Perlu Aklimatisasi sebelum ditanam dilapang. Kultur jaringan dapat lebih menguntungkan bila plantletnya dapat dikemas dalam bentuk biji buatan/enkapsulasi Permasalahannya hingga saat ini belum ada teknik enkapsulasi yang optimal untuk hasil kultur jaringan Stevia. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendapatkan konsentrasi optimal alginat untuk pembuatan biji buatan; 2)Mendapatkan macam eksplan yang optimal untuk pembuatan biji buatan; 3)Mengetahui pengaruh penyimpanan terhadap kemampuan tumbuh dan ketahanan hidup biji buatan. Metode penelitian disusun Faktorial (2 faktor) dengan 5 ulangan. Faktor Pertama adalah konsentrasi natrium alginat dengan 3 taraf yaitu : 2 % (A1), 3% (A2) dan 4% (A3). Faktor kedua 2 macam eksplan yaitu: 1) stek satu ruas stevia hasil perbanyakan secara kultur jaringan (RS1); 2) stek dua ruas stevia hasil perbanyakan secara kultur jaringan (RS2). Biji buatan stevia disimpan 1 minggu, 2 minggu, Parameter inti yang diamati yaitu pengamatan selama pembuatan biji buatan: kondisi kapsul/biji buatan : utuh, robek, lunak, padat, pertumbuhan eksplan sampai menembus kapsul, dan persentase kontaminasi. Parameter penunjang yakni kemampuan tumbuh dan ketahanan hidup eksplan setelah biji buatan di simpan selama 1 minggu, 2 minggu, terhadap persentase eksplan hidup, persentase bertunas dan persentase berakar.
Unduhan
Referensi
Anisa Hadiyana, dkk. 2015. Iniasi Tunas Secara Kultur Jaringan Pada Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) Dengan Konsentrasi IBA dan BAP Yang Berbeda. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Serang
Bapat, V. A., M. Mhatre, and P. S. Rao. 1987. Propagation of Morus Indica L. (Mulberry.) by Encapsulated Shoot Buds. Plant Cell Rep. 6 : 393-395.
Bapat, 1993. Studies on synthetic seeds of sandalwood (Santalum album L.) mulberry (Morus indica L.). p. 381 – 407.
Das K, Dang R, Rajasekharan PE. 2006. Establishment and maintenance of callus Stevia rebaudiana Bertoni under aseptic environment. Nat Product Radiance. 5(5):373-376.
Djajadi, 2014. Pengembangan Tanaman Pemanis Stevia rebaudiana B. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Malang
Ermayanti, T. D, dkk. 2017. Peningkatan Pertumbuhan Kultur Tunas Stevia rebaudiana Bertonipada Media dengan Peningkatan Kadar Vitamin dan Glisin serta serta Penggunaan Jenis Tutup Tabung Berbeda. Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI. Bogor
Fardiaz, D. 1989. Hidrokoloid. Lab. Kimia dan Biokimia Pangan Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Bogor. Hal 360.
Ganapathi, T.R., P. Suprasanna, V.A. Bapat and P.S. Rao. 1992. Propagation of through encapsulated shoot tips. Plant Cell Rep. 11 : 571 – 575.
Gauchan DP, Dhakal A, Sharma N, Bhandari S, Maskey E, Shrestha N, Gautam R, Giri S, Gurung S. 2014. Regenerative callus induction and biochemical analysis of Stevia rebaudiana Bertoni. J Adv Lab Res Biol. 5(3):41-45.
Haris, N dan Mathius Toruan, N. 1995. Teknologi In Vitro Untuk Pengadaan Benih Tanaman Perkebunan. Warta Puslit Biotek Perkebunan I (1), 2 – 9.
Kitto, S.L and Janick, J 1985. Production of synthetic seeds by encapsulating asexual embryos of carrot. J. Amer. Soc. Hort. Sci. 110(2):277-282.
Li, X. Q. 1990. Introduction to Biji buatans. P 52-55. In Li, X. Q. (ed). Studies on Biji buatans of Plants. Peking University Press, Beijing.
Luwanska, A. et al. 2015. Application of in vitro stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) cultures in obtaining steviol glycoside rich material. Institute of Natural Fibres and Medicinal Plants. Poznan, Poland
Maretta, D. 2008. Kapsulasi dan Desikasi pada Pembuatan Benih Sintetik. Blogspot.com. http://benihsintetik.blogspot. com/2008. Diakses pada 17 Oktober 2008.
Nower.2014. In vitro Propagation and Synthetic seeds Production : An Efficient Methods for Stevia rebaudiana Bertoni.Sugar Tech Volume 16.pages 100-108
Putri, Y. D, dkk. 2019. Formulasi dan Evaluasi Losion Tabir Surya Ekstrak Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni). Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia. Bandung
Ragapadmi, P., 2002. Regenerasi Tanaman Melalui Embriogenesis Somatik dan beberapa Gen yang Mengendalikannya. Buletin Agrobio 5(2):51;58.
Redenbaugh, K. J. Nichol, M. Rossler, and B. Paasch. 1984. Encapsulation of Somatic Embryos for Arttifical Seed Production. In vitro 20 : 256-257. (Abst).
Redenbaugh, K., and S. E. Ruzin. 1988. Biji buatan production and forestry. p.225-238. In Dhawan, V. (ed) Applications of Biotechnology in Forestry and Horticulture. Plenum Press. New York.
Saiprasad, S. V. G. 2001. Biji buatans and their Applications. General Article. Division of Biotechnology, Indian Institute of Horticulture Science, Bangalore. India.
Siahaan, F. R. 1996. “Enkapsulasi Bibit Mikro Kentang (Solanum tuberosum L.) dengan Natrium Alginat”. Thesis Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Sudarmonowati, E dan A. S. Bachtiar. 1994. “Produksi Biji Buatan : Enkapsulasi Tunas Pucuk Acacia Mangium“. hal. 25-30. Proceeding Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian dan pengembangan Bioteknologi II. Cibinong, Bogor.
Sumaryono, Dan Sinta, M. M. 2018. Pertumbuhan, Produksi Biomassa, dan Kandungan Glikosida Steviol pada Lima Klon Stevia Introduksi di Bogor, Indonesia. Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia. Bogor
Wang, Q and A. Perl. 2006. “Ciyopreservation Of Embiyogenic Cell Suspensions by Encapsulation-Vitrivication“. Methods Mol Biol. 318 : 77-86.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2020 Eko Hadi Cahyono, Saiful Mukhlis, Sutrisno
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
