Vigor Benih Kakao (Theobroma cacao L.) Klon ICCRI 08H Terhadap Berbagai Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan
DOI:
https://doi.org/10.25047/agropross.2024.691Kata Kunci:
Vigor kakao, Rekalsitran, KemasanAbstrak
Salah satu komoditas perkebunan penghasil devisa negara di Indonesia yakni tanaman kakao. Benih kakao merupakan benih rekalsitran yaitu benih tidak dapat disimpan lama, suhu dingin, kadar air rendah, serta memerlukan metode simpan khusus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2023 – Januari 2024 di Lab. Teknologi Benih, Politeknik Negeri Jember. Rancangan percobaan yang digunakan yakni Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah Jenis Kemasan yaitu W1: Kertas Merang dan W2: Plastik Zipper Berlubang. Faktor kedua adalah Lama Penyimpanan yaitu P1: Penyimpanan 8 hari, P2: Penyimpanan 12 hari, dan P3: Penyimpanan 16 hari. Parameter penelitian yaitu kadar air sebelum penyimpanan, kadar air sesudah penyimpanan, jumlah benih berjamur, benih berkecambah selama penyimpanan, daya berkecambah, jumlah kecambah normal, dan panjang kecambah. Hasil penelitian menunjukkan jenis kemasan memiliki berpengaruh sangat nyata terhadap benih berjamur pada penyimpanan, dan berpengaruh tidak nyata pada kadar air benih sebelum penyimpanan, kadar air benih sesudah penyimpanan, benih berkecambah selama penyimpanan, daya berkecambah, jumlah kecambah normal, dan panjang kecambah. Perlakuan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap benih berkecambah pada penyimpanan, berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air benih sebelum simpan dan jumlah benih berjamur pada penyimpanan. Serta berpengaruh tidak nyata pada kadar air benih sesudah penyimpanan, daya berkecambah, jumlah kecambah normal, dan panjang kecambah. Terjadi interaksi sangat nyata terhadap benih berjamur pada penyimpanan. Tidak terjadi interaksi antara jenis kemasan dan lama penyimpanan terhadap kadar air benih sebelum penyimpanan, kadar air benih sesudah penyimpanan, benih berkecambah pada penyimpanan, daya berkecambah, jumlah kecambah normal, dan panjang kecambah.
Unduhan
Referensi
Badan Pusat Statistik. 2022. Statistik Kakao Indonesia ( dan P. Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura (ed.)). Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id [Diakses 24 Februari 2023]
Hayati, R., dkk. 2011. Pengaruh Tingkat Kemasakan Buah dan Cara Penyimpanan Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Kakao. Dalam jurnal J.Floratek 6:114-123. Universitas Syiah Kuala:Banda Aceh
Ningsih, A.W, dkk. 2021. Uji Vigor Benih Kakao (Theobroma cacao L.) Pada Berbagai Lama Penyimpanan. Politeknik Negeri Jember:Jember
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2015. Kakao; Sejarah, Botani, Proses Produksi, Pengolahan, dan Perdagangan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press
Rahardjo, P. (2012). Pengaruh Pemberian Abu Sekam Padi Sebagai Bahan Desikan pada Penyimpanan Benih Terhadap Daya Tumbuh dan Pertumbuhan Bibit Kakao. Pelita Perkebunan 28(2) 90-99.
Rosdiana, E dan Maharany, R. 2020. Karakteristik Fisiologis Benih Kakao (Theobroma cacao L.) Pada Beberapa Kondisi Suhu dan Media Simpan yang Berbeda. Dalam Jurnal Agrium 17(2). Politeknik Negeri Jember:Jember
Tambunsaribu, D.W., dkk. (2017). Viabilitas benih dan pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.) pada beberapa jenis media simpan dan tingkat kelembaban. Dalam jurnal J. Agro Complex 1(3):135-142. Universitas Diponegoro: Semarang
Yudiawati, E., dkk. (2022) . Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Viabilitas Benih Kakao (theobroma cacao L.) Varietas Criollo. Dalam jurnal BASELANG Ilmu Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Lingkungan Vol. 2. No. 2. Universitas Muara Bungo: Bungo, Jambi
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Defitia Nur Ajiziah Indarwati, Titien Fatimah, Triono Bambang Irawan, Anni Nuraisyah

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta (Copyright) artikel yang dipublikasikan di Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture dipegang oleh penulis (Copyright by Authors) di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY). Sehingga penulis tidak memerlukan perjanjian pengalihan hak cipta yang harus diserahkan kepada redaksi.