Pengaruh Umur Aplikasi Paclobutrazol dan Dosis Pupuk Boron Terhadap Produksi dan Mutu Benih Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.)
DOI:
https://doi.org/10.25047/agropross.2021.225Kata Kunci:
efek, ekstrak basah, Plectranthus amboinicus, produksi susu, tikusAbstrak
Untuk menekan pertumbuhan vegetatif tanaman jagung terutama tinggi tanaman agar tanaman tidak mudah rebah, yakni dengan aplikasi paclobutrazol. Selain itu, peningkatan produksi jagung manis juga dapat dilakukan dengan pengelolaan polen guna menjamin ketersediaan polen dan keberhasilan penyerbukan dengan pemberian unsur boron (Lordkaew et al., 2011). Penelitian dilaksanakan di lahan milik PT. Wira Agro Nusantara Sejahtera yang terletak di desa Jl. Pepaya, Lamong, Pare, Kediri selama 4 bulan mulai dari bulan Oktober 2020 sampai dengan Januari 2021. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok secara faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah waktu aplikasi paclobutrazol (W) terdiri dari 2 taraf yaitu W1 : 30 HST dan W2 : 40 HST. factor ke dua adalah dosis pupuk boron (B) terdiri dari 3 taraf yaitu B0 : 0 kg/ ha, B1 : 10 kg/ ha, dan B2 : 15 kg/ ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu aplikasi paclobutrazol tidak berpengaruh terhadap hampir seluruh parameter, kecuali tinggi tanaman dan berat 1000 butir. Sedangkan dosis boron menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap seluruh parameter produksi, namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya kecambah dan kecepatan tumbuh benih jagung manis. Interaksi antara waktu aplikasi paclobutrazol dan dosis boron tidak memberikan pengaruh yang nyata pada seluruh parameter, kecuali parameter berat 1000 butir. Tanaman jagung manis yang diberi boron sebanyak 15 kg / ha memiliki umur berbunga paling cepat (52,29 hari setelah tanam dan bobot serbuk sari yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak diberi boron. Dosis boron sebanyak 15 kg / ha memberikan pengaruh terbaik terhadap panjang tongkol, diameter tongkol, bobot tongkol, bobot benih per tongkol, jumlah benih per tongkol, bobot 1000 butir, dan produksi benih jagung manis per hektar. Walaupun tidak bebeda nyata dengan pemberian dosis 10 kg/ha.
Unduhan
Referensi
Alloway, B. J. (2008). Micronutrients and Crop Production: An Introduction. In Micronutrient Deficiencies in Global Crop Production. Springer, Dordrecht. https://doi.org/10.1007/978-1- 4020-6860-7_1]
Amanullah, M. M., Sekar, S., & Vincent, S. (2010). Plant growth substances in crop production: A review. Asian Journal of Plant Sciences, 9(4), 215–222. https://doi.org/10.3923/AJPS.201 0.215.222
Ani, N. (2001). Pengaruh Waktu Aplikasi dan Konsentrasi Paclobutrazol serta Konsentrasi Urea pada Stek Kentang terhadap Produksi Tuberlet Varietas Granola [Universitas Sumatera Utara]. http://repositori.usu.ac.id/handle/1 23456789/
Blevins, D. G., & Lukaszewski, K. M. (1994). Proposed physiologic functions of boron in plants pertinent to animal and human metabolism. Environmental Health Perspectives, 102 https://doi.org/10.1289/EHP.941002S731
Lienargo, B. R., Runtunuwu, S. D., Rogi, J. E. x., & Tumewu, P. (2014). Pengaruh Waktu Penyemprotan Dan Konsentrasi Paclobutrazol (Pbz) Terhadap Pertumbuhan DanProduksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Varietas Manado Kuning. Cocos, 4(1). Manado: Universitas Sam Ratulangi. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/cocos/article/view/3485
Lingga, P., & Marsono. (2013). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya. https://books.google.co.id/books?i
Lordkaew S., Dell, B., Jamjod, S., & Rerkasem, B. (2011). “Boron Deficiency in Maize”. Plant and Soil. 342(1–2), 207–220 https://doi.org/10.1007/s11104-010-0685-7
Marpaung, A. E., Karo, B., & Tarigan, R. (2017). Peningkatan Produksi dan Mutu Benih Wortel (Daucus carota) Varietas Lokal Melalui Pemangkasan Cabang dan Pemupukan Boron (Increasing the Production and Quality of Carrot Seed Local Variety Through Branch Pruning and Boron Fertilization). Jurnal Hortikultura, 27(1), 45–54. https://doi.org/10.21082/jhort.v27
Maheshwari, P., Kanta, K. (1964). Control of fertilization. Pollen Physiology and Fertilization. 187-194. Amsterdam: North-Holland Publishing Company. https://scholar.google.com/scholar
Misra, S. M., & Patil, B. D. (1987). Effect of Boron on Seed Yield in Lucerne (Medicago sativa L.). Journal of Agronomy and Crop Science, 158(1), 34–37. https://doi.org/10.1111/J.1439-
Nadila, D. (2014). Fenologi Pembungaan dan Penyerbukan Buah Naga Hylocereus undatus, Hylocereus costaricensis dan Selenicereus megalanthus. Bogor: Institut Pertanian Bogor https://123dok.com/document/eqo
Novizan. (2005). Petunjuk pemupukan yang efektif. Jakarta: PT Agromedia Pustaka https://opac.perpusnas.go.id/Detai
Rajiman. (2020). Pengantar Pemupukan. Yogyakarta: Deepublish. https://polbangtanyoma.ac.id/wp-
Safitri, A. dan A. N. (2010). Peningkatan Produksi dan Kualitas Rimpang Jahe (Zingiber Officinale Roxb.) melalui Aplikasi Ethepon dan Paclobutrazol. Bogor: Institut Pertanian Bogor. http://repository.ipb.ac.id/handle/
Salisbury, F. B., & Ross. (2002). Fisiologi Tumbuhan (Jilid 2). Terjemahan dari: FB Salisbury and CU Ross. Plant Physiology 4th Edition. (Vol. 7). Bandung: ITB.
Serly, Sengin, E., & Riadi, M. (2013). Respon Pertumbuhan Dan Produksi Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Yang Diaplikasi Paclobutrazol Dan Growmore 6- 30-30. 1–14. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/file
Sugianto, H., Darsana, L., & Pardono. (2014). Penggunaan Boron untuk Meningkatkan Pertumbuhan, Hasil, dan Kandungan Minyak Kacang Tanah. Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi, 16(2), 29. https://doi.org/10.20961/AGSJPA
Tinto, R. (2012). Boron Applications For Increased Soybean Yields. http://www.riotintominerals.com
Warmada, I.U. dan A.D. Titisari. (2004). Agromineralogi (Mineralogi untuk Ilmu Pertanian). Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM. 76 hal. https://warmada.staff.ugm.ac.id.
Wattimena, G. A. (1988). Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Bogor: Lembaga Sumberdaya Informasi
Yuyun, I. (2017). “Rasio Tanaman Induk Jantan Dan Betina Serta Penambahan Pupuk Boron Pada Tanaman Jantan Terhadap Produksi Dan Mutu Benih Jagung Manis (Zea mays sacchara Sturt)”. Jurnal Agriprima. Maret 1 (1). Jember. https://agriprima.polije.ac.id.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Afrida Nawang Wulan, Mochamat Bintoro

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta (Copyright) artikel yang dipublikasikan di Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture dipegang oleh penulis (Copyright by Authors) di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY). Sehingga penulis tidak memerlukan perjanjian pengalihan hak cipta yang harus diserahkan kepada redaksi.