Pengaruh Jenis Tanaman Tumpangsari pada Budidaya Jeruk Ramah Lingkungan Terhadap Kualitas Buah Jeruk Keprok Terigas

Penulis

  • Titistyas Gusti Aji Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
  • Sutopo Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
  • Umi Nurul Taflikhah Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
  • Sri Wahyuni Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
  • Endang Sutriana Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika

DOI:

https://doi.org/10.25047/agropross.2021.212

Kata Kunci:

Citrus reticulata, kualitas eksternal, kualitas internal, ramah lingkungan, tumpangsari

Abstrak

Kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat menyebabkan peningkatan permintaan produk organik, termasuk buah jeruk. Meskipun belum diterapkan pada skala luas, budidaya jeruk yang ramah lingkungan telah dilakukan di tingkat petani, di antaranya di Jawa Timur, Bali, Bengkulu, dan Jawa Barat. Pada lahan sela di antara barisan jeruk, ditanam beberapa tanaman semusim yang bertujuan untuk menekan pertumbuhan gulma, sebagai bahan pupuk organik, serta dapat menjadi sumber pendapatan. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penanaman tanaman semusim pada budidaya jeruk ramah lingkungan terhadap kualitas internal dan eksternal buah. Analisis buah dilakukan di Laboratorium Ekofisiologi, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Kota Batu pada bulan Juli 2020. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan faktor yang diujikan adalah jenis tanaman tumpangsari. Terdapat 4 taraf yang diujikan, yaitu kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah, dan ubi jalar, masing-masing dengan 10 ulangan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penanaman ubi jalar sebagai tanaman tumpangsari mampu menghasilkan buah jeruk dengan bobot buah, bobot daging buah, dan volume jus yang lebih tinggi dibandingkan kacang hijau dan kacang tanah, namun tidak berbeda nyata dengan kacang kedelai. Penanaman tanaman tumpangsari tidak berpengaruh signifikan terhadap bobot kulit dan biji buah, diameter buah, total padatan terlarut, rasio TPT:TAT, dan kandungan vitamin C. Penggunaan ubi jalar atau kacang kedelai sebagai tanaman tumpangsari pada budidaya jeruk ramah lingkungan dapat diterapkan untuk menghasilkan buah jeruk yang berkualitas.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Abubakar, M. S., & Attanda, M. L. (2013). The concept of sustainable agriculture: Challenges and prospects. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 53(1), 012001. https://doi.org/10.1088/1757-899X/53/1/012001

Adnyana, M. O. (2001). Pengembangan sistem usaha pertanian berkelanjutan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 19(2), 38–49. https://doi.org/10.21082/fae.v19n2.2001.38-49

Agustin, R., & Muhartono. (2018). Dampak penggunaan pestisida organoklorin terhadap risiko kanker payudara. Journal Agromedicine, 5(1), 433–437.

Agustina, T. (2014). Kontaminasi logam berat pada makanan dan dampaknya pada kesehatan. Teknobuga, 1(1), 53–65. https://doi.org/10.1529/jtbb.v1i1.6405

Ananthi, T., Amanullah, M. M., Rahman, A., & Al-Tawaha, M. S. (2017). A review on maize-legume intercropping for enhancing the productivity and soil fertility for sustainable agriculture in India. Advances in Environmental Biology, 11(5), 49–63.

Armiadi. (2009). Penambatan nitrogen secara biologis pada tanaman leguminosa. Wartazoa, 19(1), 23–30.

Bunada, I. W., Kesumadewi, A. A. I., & Atmaja, I. W. D. (2016). Beberapa sifat biologi tanah kebun jeruk siam (Citrus nobilis Tan) pada sistem monokultur dan tumpangsari dengan beberapa tanaman sayuran di Desa Sekaan Kecamatan Kintamani. Agrotrop: Journal on Agriculture Science, 6(2), 180–190.

Efendi, E. (2016). Implementasi sistem pertanian berkelanjutan dalam mendukung produksi pertanian. Jurnal Warta, 47.

Ghosh, S. N., & Pal, P. P. (2010). Effect of inter-cropping on plant and soil of Mosambi sweet orange orchard under rainfed conditions. Indian Journal of Horticulture, 67(2), 185–190.

Gupta, A. K., Pathak, U., Tongbram, T., Medhi, M., Terdwongworakul, A., Magwaza, L. S., Mditshwa, A., Chen, T., & Mishra, P. (2021). Emerging approaches to determine maturity of citrus fruit. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 0(0), 1–22. https://doi.org/10.1080/10408398.2021.1883547

Ikegaya, A., Toyoizumi, T., Ohba, S., Nakajima, T., Kawata, T., Ito, S., & Arai, E. (2019). Effects of distribution of sugars and organic acids on the taste of strawberries. Food Science & Nutrition, 7, 2419–2426. https://doi.org/10.1002/fsn3.1109

Irawan. (2013). Pertanian ramah lingkungan: indikator dan cara pengukuran aspek sosial - ekonomi. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Ramah Lingkungan, 659–674.

Jayasena, V., & Cameron, I. (2008). °Brix/acid ratio as a predictor of consumer acceptability of Crimson seedless table grapes. Journal of Food Quality, 31(6), 736–750. https://doi.org/10.1111/j.1745-4557.2008.00231.x

Kashyap, K., Kashyap, D., Nitin, M., Ramchiary, N., & Banu, S. (2020). Characterizing the nutrient composition, physiological maturity, and effect of cold storage in Khasi mandarin (Citrus reticulata Blanco). International Journal of Fruit Science, 20(3), 521–540. https://doi.org/10.1080/15538362.2019.1666334

Khorniawati, M. (2014). Produk pertanian organik di Indonesia: Tinjauan atas preferensi konsumen Indonesia terhadap produk pertanian organik lokal. Jurnal Studi Manajemen, 8(2), 171–182.

Lado, J., Rodrigo, M. J., & Zacarías, L. (2014). Maturity indicators and citrus fruit quality. Stewart Postharvest Review, 2(2), 1–6.

Las, I., Subagyono, K., & Setiyanto, A. P. (2006). Isu dan pengelolaan lingkungan dalam revitalisasi pertanian. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 25(3), 173–193.

Mufidah, L., Budiyati, E., & Sutopo. (2020). Pemanfaatan lahan sela pada budidaya jeruk sistem tanam rapat di Banyuwangi. Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 22(1), 1–11. https://doi.org/10.30595/agritech.v22i1.3903

Mufidah, L., Wicaksono, R. C., & Endarto, O. (2018). Analisis biaya manfaat penanggulangan burik kusam dengan mulsa dan tanaman tumpangsari pada jeruk keprok. In M. R. Suhartanto, S. I. Aisyah, E. R. Palupi, & A. Nindita (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Hortikultura Indonesia 2017 (pp. 283–286). IPB Press.

Mufidah, L., Widyaningsih, S., & Budiyati, E. (2020). Conversion of citrus farming to organic in Dau, Malang, East Java: An improvement discourse. A review. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 456(1), 012025. https://doi.org/10.1088/1755-1315/456/1/012025

Muljaningsih, S. (2011). Preferensi konsumen dan produsen produk organik di Indonesia. WACANA, Jurnal Sosial Dan Humaniora, 14(4), 1–5.

Nedunchezhiyan, M., Rajasekhara Rao, K., Laxminarayana, K., & Satapathy, B. S. (2010). Effect of strip cropping involving sweet potato (Ipomoea batatas L.) on soil moisture conservation, weevil infestation and crop productivity. Journal of Root Crops, 36(1), 53–58.

Padmaningrum, D., & Widiyanti, E. (2003). Analisis konsekuensi inovasi tumpangsari jeruk dan padi sawah di Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo. Agritext, 14, 10–16.

Pamungkas, O. S. (2016). Bahaya paparan pestisida terhadap kesehatan manusia. Bioedukasi, 14(1), 27–31.

Pretty, J. (2008). Agricultural sustainability: Concepts, principles and evidence. Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, 363(1491), 447–465. https://doi.org/10.1098/rstb.2007.2163

Rugayah, Karyanto, A., & Sanjaya, P. (2020). Sinergi budidaya buah dan sayuran berkelanjutan dalam era perubahan iklim di kelompok tani Bina Usaha Pekon Giham Sukamaju Kecamatan Sekincau Lampung Barat. Sinergi, 1, 95–105.

Shirgure, P. S. (2012). Effect of different intercropping systems on soil moisture conservation, fruit yield and quality of Nagpur mandarin (Citrus reticulata) in central India. Scientific Journal of Agricultural, 1(7), 168–176.

Suryadi, D., Megawati, A., Susilo, B., Dalimartha, L. N., Wiguna, E. C., Koentjoro, M. P., & Prasetiyo, E. N. (2017). Model manajemen terpadu pertanian hortikultura organik pada lahan sempit. Proceeding Biology Education Conference, 14(1), 118–125.

Vangdal, E. (1985). Quality criteria for fruit for fresh consumption. Acta Agriculturae Scandinavica, 35(1), 41–47. https://doi.org/10.1080/00015128509435757

Yuantari, M. G. C. (2011). Dampak pestisida organoklorin terhadap kesehatan manusia dan lingkungan serta penanggulangannya. Prosiding Seminar Nasional Peran Kesehatan Masyarakat Dalam Pencapaian MDG’S Di Indonesia, 187–199.

Yuantari, M. G. C., Widianarko, B., & Sunoko, H. R. (2015). Analisis risiko pajanan pestisida terhadap kesehatan petani. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 239–245.

Zhou, W. J., Wang, K. R., Zhang, Y. Z., Yin, L. C., & Li, H. S. (2006). Phosphorus transfer and distribution in a soybean-citrus intercropping system. Pedosphere, 16(4), 435–443. https://doi.org/10.1016/s1002-0160(06)60073-8

Diterbitkan

2021-07-22

Cara Mengutip

Aji, T. G., Sutopo, Taflikhah, U. N., Wahyuni, S., & Sutriana, E. (2021). Pengaruh Jenis Tanaman Tumpangsari pada Budidaya Jeruk Ramah Lingkungan Terhadap Kualitas Buah Jeruk Keprok Terigas. Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture, 5, 108–114. https://doi.org/10.25047/agropross.2021.212

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.