Kajian Budidaya Jagung (Zea mays L.) Pola “OpSiTongTif”

Penulis

  • Budiono Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang

DOI:

https://doi.org/10.25047/agropross.2020.38

Kata Kunci:

Disain Tanam Beda Waktu, Jagung (Zea mays L), Pola OpSiTongTif, Polinasi, Suplemen Tanaman dan ZPT

Abstrak

Kajian ini mencoba untuk mengimplementasikan konsep optimalisasi nutrisi, polinasi, disain tanam, dan harmonisasi pasar. Kaji widya ini membahas tentang manajemen pengelolaan nutrisi, optimalisasi tongkol dan polinasi, pengelolaan disain tanam dan terwujudnya pasar yang sehat dan harmonis. Data dikumpulkan dari data primer (hasil penelitian pendahuluan riset ke-1 hingga riset ke- 6) dan data sekunder . Data primer diperoleh dari hasil penelitian 1 (sinkronisasi waktu polinasi pada penanaman jagung beda waktu.) hingga penelitian ke-6 (optimalisasi mutu dan stabilisasi produksi). Data sekunder didukung dari data hasil jurnal, prosedding, makalah ilmiah dan teks buku tentang budidaya jagung, nutrisi, ZPT, Polinasi dan karakteristis tanaman Kelas Greamineae. Data pada kajian ke-7 menggunakan metode deskriptif siklus pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung pada beberapa waktu tanam yang berbeda umur 1, 2 hingga 3 minggu. Waktu penelitian pada tanggal 10 November 2018 hingga 10 April 2019 di Lahan Praktek Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, Kelurahan Binuang Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin, Propinsi Kalimantan Selatan. Penerapan teknologi budidaya tanaman jagung sesuai teknologi rekomendasi spesifik lokalita dengan modifikasi waktu tanam/disain tanam, perlakuan ZPT alami, dan pemupukan Suplemen Tanaman. Hasil dari kajian menunjukkan bahwa perlakuan nutrisi, pengaturan waktu tanam dan polinasi, sehingga terjadi sinkronisasi polinasi tanaman ke-1 dengan tanaman ke-2 mampu mewujudkan tanaman jagung bertongkol lebih dari 2, dengan sistem panen 3 kali yaitu panen baby corn, jagung muda dan jagung pipil/pakan. Produksi baby corn 325-450 Kg/Ha; 15.000-20.000 tongkol jagung muda/Ha ; dan hasil pipilan jagung kering 9,65 ton/Ha, Sistem buddiaya jagung pola OpSiTongTif mampu memberikan keuntungan usaha bagi petani sebesar Rp.26.750.000/Ha/musim dengan tingkat B/C ratio sebesar 1.68. Sistem ini juga mampu mengontrol harga jagung karena petani tidak produksi jagung pipil saja tapi menghasilkan baby corn dan jagung muda dengan distribusi produksi sepanjang tahun.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Budiono, 2014. Pengaruh pemberian Suplemen ZPT BMT pada Akar Adventif Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Lahan Kering Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Dokumen Makalah Ilmiah.

Budiono,2015. Pengaruh pemberian Suplemen ZPT BMT pada Akar Adventif Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Lahan Kering Desa Mawarbang Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan. Dokumen Makalah Ilmiah.

Budiono,2015. Pengaruh pemberian Suplemen ZPT BMT pada Akar Adventif Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Desa Sungai Sebrang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Bappenas International Conference on Best Development Practices and policies.Jakarta.Hal.5-15

Budiono,2017. Pengaruh pemberian Suplemen ZPT BMT pada Akar Adventif Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada lahan praktek BBPP Binuang.Makalah Ilmiah.Lokakarya Inovasi Penelitian Daerah.Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Propinsi Kalimantan Barat

Budiono, 2018. Pengaruh pemberian Suplemen ZPT BMT pada Akar Adventif Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada lahan praktek BBPP Binuang. Seminar nasional :Pengelolaan Potensi Lokal Spesifik.Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat.Banjarbaru

Handayani, D.P. 2014. Peningkatan viabilitas serbuk sari jagung dengan pemupukan NPK dan boron, dan pemanfaatannya dalam produksi benih hibrida. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Harliani, E.N., E.R. Palupi, D.S. Wahyudin. 2014. Potensi penyimpanan serbuk sari dalam produksi benih hibrida mentimun (Cucumis sativus L.) varietas KE014. J. Hort. Indonesia 5:104-117.

Hermawati, S. 2015. Pengeringan dan penyimpanan serbuk sari dalam produksi benih cabai hibrida IPB. Tesis.Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Huang, L., J. Pant, B. Dell, R.W. Bell. 2000. Effects of boron deficiency on anther development and floret fertility in wheat (Triticum aestivum L. ‘Wilgoyne’). Ann. Bot. 85:493-500.

Kaihatu, S.S., F. Watkaat. 2015. Kajian adaptasi beberapa varietas unggul jagung di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Agric 27:8-14.

Kapu, N.U.S., D.J. Cosgrove. 2010. Changes in growth and cell wall extensibility of maize silks following pollination. J. Exp. Bot. 61:4097-4107.

Ngugi, K., J. Cheserek, C. Muchira, G. Chemining’wa. 2013. Anthesis to silking interval usefulness in developing drought tolerant maize. J. Renew. Agric. 1:84-90. Palupi

Sebayang, H.T., A. Suryanto, T.I.D. Kurnia. 2010. Pengaruh pemberian kayu apu (Pistia stratiotes L.) dan dosis pupuk N, P, K pada pertumbuhan dan hasil padi sawah (Oryza sativa L.). J. Agron. Indonesia 38:192-198.

Tahir, M., A. Ali, F. Khalid, M. Naeem, N. Fiaz, M. Waseem.2012. Effect of foliar applied boron application on growth, yield and quality of maize (Zea mays L.). Pak. J. Sci. Indust. Res. 55:117-121.

Unduhan

Diterbitkan

2020-08-01

Cara Mengutip

Budiono. (2020). Kajian Budidaya Jagung (Zea mays L.) Pola “OpSiTongTif”. Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture, 4, 78–86. https://doi.org/10.25047/agropross.2020.38

Artikel Serupa

<< < 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.