Uji Viabilitas dan Vigor Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas Karya Pelalawan Terhadap Lama Perendaman Mikroorganisme Lokal (MOL) Pelepah Kelapa Sawit
DOI:
https://doi.org/10.25047/agropross.2022.266Kata Kunci:
Local Microorganism from Oil Palm Midrib; , Karya Pelalawan Rice; , Viability;, VigorAbstrak
The Karya Pelalawan rice variety is one of the rice varieties originating from Pelalawan. Efforts to increase rice production can be done by increasing the viability and vigor of seeds. Efforts to increase seed viability and vigor can be done by immersing Local Microorganism. Oil palm midrib are waste that has benefits and can be used as material for the manufacture of MOL. This study aimed to study the effect of giving MOL and to get the best immersion time using oil palm midrib MOL. This study used a non-factorial completely Randomized Design consisting of 5 treatments with 4 replications. The treatmens were applied as follows: P0 (control), P1 (4 hours immesion ), P2 (8 hours immersion), P3 (12 hours immersion), P4 (16 hours immersion). Parameters observed were: FCT percentage, the rate of germination, germination speed, growth of radicle and plumule of sprouts and seed vigor test. Data analysis using excel software and ANOVA with 5% DMRT follow-up test. Based on the results of the study, it was shown that Local Microorganism application of oil palm midrib to viability and vigor of rice seeds of the Karya Pelalawan variety had an effect on the FCT fercentage, the rate of germination, germination speed, growth of radicle and plumule of sprouts and seed vigor test. The best soaking time for rice seed germination of the Karya Pelalawan variety was treatment P4 (16 hours immersion) for the FCT parameters, germination rate, germination speed or index value and vigor test.
Unduhan
Referensi
Agustina, T., & Syamsiah, M. (2018). Aplikasi Lama Perendaman Benih Dengan Mol (Mikroorganisme lokal) Dari Akar Putri Malu Dalam Memacu Pertumbuhan Bibit Padi Pandanwangi. Agroscience (Agsci), 8(1), 1. https://doi.org/10.35194/agsci.v8i1.353
Azmi, Y. (2013). Penentuan After Ripening pada Beberapa Kultivar Lokal Padi Ketan (Oryza sativa glutinous) Asal Sumatera Barat (Skripsi).
Bahar, A. E. (2016). Pengaruh Pemberian Limbah Air Cucian Beras terhadap Pertumbuhan Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.). Artikel Ilmiah Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian Universitas Pasir Pengaraian. Riau.
Fatma. D. N. (2009). Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelin (GA3) dan Pengaruh terhadap Perkecambahan Benih Palem Raja (Roystonea regia). Jurnal Penelitian Agrobisnis Universitas Baturaja, 7(2), 1-2.
Hidayanto, M., Nurjanah, S., & Yossita, F. (2003). Pengaruh panjang stek akar dan konsentrasi. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 6(2), 154–160.
Humadini. (2011). Mengenal International Seed Testing Association (ISTA) RULES. Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta.
Inri, I., Paling, S., & Alua, I. (2019). Lama Perendaman Benih Sawi Hijau (Brassica rapa var. parachinensis) Dalam Larutan Mikroorganisme Lokal (MoL) Bonggol Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Terhadap Viabilitas Benih. STIGMA: Jurnal Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unipa, 12(01), 11–20. https://doi.org/10.36456/stigma.vol12.no01.a1855
Kamil, J. (1986). Teknologi Benih . Bandung: Angkasa Raya Bandung. 227 hal.
Kuswanto, H. (1996). Dasar-dasar Teknologi Produksi dan Sertifikasi Benih. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Leisolo, M.K., Riry, J. & Matatula, E.A. (2013). Pengujian Viabilitas dan Vigor Benih Beberapa Jenis Tanaman yang Beredar di Pasaran Kota Ambon. Jurnal Agrologia, 2 (1), 1-9.
Novrianti, D. (2021). Pembuatan dan Analisis Kualitas Larutan Mikroorganisme (MOL) Pelepah Kelapa Sawit (Skripsi).Pelalawan. Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan. 53 hal.
Ole, M. B. B. (2013). Penggunaan Mikroorganisme Bonggol Pisang (Musa paradisiaca) Sebagai Dekomposer Sampah Organik. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Teknobiologi Program Studi Biologi.
Purwasasmita, M., & Kurnia, K. (2009). Mikroorganisme Lokal sebagai Pemicu Siklus Kehidupan dalam Bioreaktor Tanaman. Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia- SNTKI 2009. Bandung 19-20 Oktober 2009.
Ridha, R., Syahril, M., & Juanda, B.R. (2017). Viabilitas dan Vigoritas Benih Kedelai (Glycine max (L) Merril). Akibat Perendaman dalam Ekstrak Telur Keong Mas. Jurnal Penelitian, 4(1), 84-90.
Sadjad, S. (1972). Kekuatan Tumbuh Benih. Penataran Penyuluhan Pertanian Spesialis. Bagian Penataran BIMAS. Departemen Agronomi IPB. Bogor. 35 hal.
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Indonesia: Prenadamedia Group.
Sutopo, L. (2004). Teknologi Benih. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Zulfia, V., Jahari, M., & Rachmiwati. (2016). Peningkatan Produktivitas Padi Varietas Cekau Pelalawan di Lahan Pasang Surut Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan Melalui Perbaikan Teknologi Budidaya. Buletin Inovasi Pertanian, 2(1), 37- 42.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta (Copyright) artikel yang dipublikasikan di Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture dipegang oleh penulis (Copyright by Authors) di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY). Sehingga penulis tidak memerlukan perjanjian pengalihan hak cipta yang harus diserahkan kepada redaksi.
