Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross <p>Plant Cultivation, Horticulture, Soil Science, Plant Breeding, Food Science, Seed Technology, Plant Diseases, Agricultural Sociology.</p> Politeknik Negeri Jember id-ID Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture 2964-0172 <p>Hak cipta (<em>Copyright</em>) artikel yang dipublikasikan di Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture dipegang oleh penulis <strong>(Copyright by Authors)</strong> di bawah <a href="https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" target="_blank" rel="noopener">Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY)</a>. Sehingga penulis tidak memerlukan perjanjian pengalihan hak cipta yang harus diserahkan kepada redaksi.</p> Morfologi Pada Enam Klon Kopi Robusta (Coffea canephora L.) dengan Metode Setek Berakar https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/81 <p>Kopi Robusta (Coffea canephora L.) merupakan tanaman dengan self-incompatible yang tinggi sehingga untuk perbanyakannya disarankan dengan cara klonal untuk menjamin mutu genetik benih yang dihasilkan sama dengan induknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman morfologi enam klon kopi robusta, BP 939, BP 308, BP 436, BP 534, SA 203 dan SA 237 yang diperbanyak menggunakan perbanyakan vegetative setek berakar. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok satu faktor yaitu jenis klon dan diulang sebanyak 10 kali. Variabel keberhasilan dan pertumbuhan morfologi yang diamati meliputi persentase setek yang hidup, tinggi bibit, jumlah daun, diameter batang dan pertumbuhan akar pada pre dan main nursery. Hasil pengamatan menunjukkan klon yang terbaik pertumbuhannya yaitu BP 308, klon tersebut juga cukup adaptif, tahan terhadap lingkungan yang kurang subur, kekeringan dan serangan nematode.</p> Ade Astri Muliasari Euis Nurhikmah Copyright (c) 2019 Ade Astri Muliasari, Euis Nurhikmah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-17 2023-11-17 1 7 10.25047/agropross.2019.124 Pengaruh Cara Pengeringan Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Pada Penyulingan Terhadap Hasil Minyak Nilam https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/82 <p>Minyak atsiri yang diperoleh dari penyulingan tanaman nilam disebut minyak nilam. Minyak nilam berperan penting dalam industri pewangi dan kosmetika sebagai bahan baku. Indonesia setiap tahun memasok 70% - 90% kebutuhan dunia. Petani khawatir terhadap harga minyak nilam yang fluktuatif. Perlu upaya peningkatan rendemen minyak nilam guna menekan harga pokok produksi sehingga resiko kerugian dapat diminimalisir. Alternatif meningkatkan rendemen adalah memperbaiki cara pengeringan nilam. Penelitian bertujuan untuk mengetahuipengaruh perlakuan cara pengeringan nilam dan mengetahui perlakuan yang memberikan hasil terbaik terhadap minyak nilam. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengembangan PT. Tarutama Nusantara mulai bulan September sampai Oktober 2018. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial. Fakor yang digunakan yaitu perbedaan cara pengeringan dengan 6 taraf yang terdiri dari kering angin selama 9 hari (P0), kering matahari selama 1 jam diikuti kering angin selama 9 hari (P1), kering matahari selama 2 jam diikuti kering angin selama 9 hari (P2), kering matahari selama 3 jam diikuti kering angin selama 9 hari (P3), kering matahari selama 4 jam diikuti kering angin selama 9 hari (P4), kering matahari selama 5 jam diikuti kering angin selama 9 hari (P5) dan 4 ulangan menggunakan penyulingan metode uap dan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap rendemen bahan dan berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air, volume minyak, berat minyak dan rendemen minyak nilam. Minyak nilam berwarna kuning dan kadar patchuoli alkohol semua perlakuan di atas 30% sehingga sesuai dengan SNI. Perlakuan terbaik adalah P5</p> Aditya Ardianto Siti Humaida Irma Wardati Copyright (c) 2019 Aditya Ardianto, Siti Humaida, Irma Wardati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-17 2023-11-17 8 19 10.25047/agropross.2019.139 Pengukuran Tingkat Kehilangan Brondolan di Piringan Menggunakan Metode Random Sampling di PT XYZ https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/83 <p>PT XYZ adalah sebuah perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Barat. Perusahaan ini tidak dapat memaksimalkan pengutipan brondolan di piringan karena kekurangan tenaga kerja pengutip brondolan dan rasa malas oleh pemanen untuk mengutip brondolan di ancak masing-masing. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kehilangan brondolan yang tidak terkutip (losses) di piringan dan potensi kerugian yang diakibatkan oleh losses tersebut. Prosedur penelitian meliputi: 1) menentukan jumlah piringan sebagai populasi pada afdeling 4; 2) menentukan jumlah sampel piringan; 3) menghitung jumlah brondolan yang tidak terkutip; 4) menghitung perbandingan taksasi panen per hari dengan jumlah brondolan yang tidak terkutip; dan 5) menghitung jumlah kerugian brondolan dan kerugian minyak CPO selama satu tahun. Kerugian yang terjadi akibat kondisi tersebut mencapai 96.240 kg atau senilai dengan Rp 128.384.160 (sebagai buah) atau senilai Rp 310.807.080 (sebagai minyak). Perusahaan direkomendasikan untuk melakukan pembenahan untuk memaksimalkan pengutipan brondolan di piringan dan tidak merasa puas dengan target produksi tandan buah segar (TBS) yang sudah dicapai saat ini, sehingga dapat meningkatkan daya saingnya.</p> Desi P S Nababan M Hudori Sylvia Madusari Copyright (c) 2019 Desi P S Nababan, M Hudori, Sylvia Madusari https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-17 2023-11-17 20 27 10.25047/agropross.2019.123 Analisis Kelayakan Penerapan Produksi Bersih di Agroindustri Kopi Wulan Berpotensi Indikasi Geografis (Studi Kasus di Desa Tanah Wulan Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso) https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/85 <p>Kecamatan Maesan merupakan sentra kopi arabika terbesar kedua di Kabupaten Bondowoso. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya sebaran luas tanaman kopi arabika sebesar 1.743,15 ha. Permintaan pasar nasional terhadap komoditi arabika sebesar 60% dan 40% kopi robusta. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu perluasan areal tanam dan peningkatan mutu kopi melalui perubahan proses pengolahan kering menjadi pengolahan basah. Pengolahan kopi secara basah dapat menghasilkan kopi dengan mutu yang lebih baik, namun pengolahan kopi secara basah relatif tidak ramah lingkungan karena menghasilkan limbah padat, cair dan gas. Agroindustri Kopi Wulan menjadi salah satu agroindustri yang menerapkan metode olah basah dan berpotensi memperoleh sertifikasi Indikasi Geografis (IG). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses pengolahan kopi arabika di Agroindustri Kopi Wulan, menentukan potensi penerapan produksi bersih dan menentukan prioritas berdasarkan aspek finansial (PBP, NPV, IRR, Net B/C). Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil perhitungan kesetimbangan massa menunjukkan dalam 1000 kg produksi menghasilkan limbah padat sebanyak 605 kg, limbah cair 1329 liter dan&nbsp; biji kopi HS kering 258 kg dengan rendemen sebesar 25,8 %. Hasil analisis potensi&nbsp; penerapan produksi bersih pada limbah padat yaitu pembuatan teh cascara, pakan ternak dan pupuk kompos sedangkan penanganan limbah cair yaitu pupuk organik cair dan biogas. Berdasarkan alternatif tersebut, pakan ternak merupakan skala prioritas utama penanganan limbah padat dengan nilai NPV =Rp.156,739,790 ; IRR=47 % ; Net B/C= 6.83 dan&nbsp; PBP=1.35 sedangkan pada penanganan limbah cair yang menjadi prioritas utama adalah biogas dengan nilai NPV=Rp 1,300,637,526 ; IRR=51 % ; Net B/C=19.66 dan PBP sebesar 8,24.</p> Khotijah Elida Novita Dian Purbasari Copyright (c) 2019 Khotijah, Elida Novita, Dian Purbasari https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-17 2023-11-17 38 45 10.25047/agropross.2019.129 Potensi Penerapan Produksi Bersih Pada Proses Pengolahan Kopi Arabika Di Agroindustri Maju Mapan Desa Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/86 <p>Kecamatan Panti merupakan penghasil kopi terbesar kedua di Kabupaten Jember setelah Kecamatan Silo. Perkebunan kopi di Kecamatan Panti pada tahun 2016 memiliki luas lahan sebesar 1096 ha, dengan ketinggian rata-rata 50-1.340 mdpl. Dengan ketinggian rata-rata tersebut salah satu tanaman kopi yang ditanam yaitu kopi arabika. Berdasarkan banyaknya perkebunan kopi yang ada, maka pada pengolahan kopi olah basah akan menghasilkan banyak limbah cair dan limbah padat. Limbah buah kopi berupa daging buah secara fisik komposisi mencapai 48%, terdiri dari kulit buah 42% dan kulit biji 6%. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan potensi penerapan produksi bersih yang dapat diterapkan dan menentukan prioritas berdasarkan nilai ekonomi. Metode yang digunakan yaitu mengukur produk, limbah, dan lain-lain menggunakan analisis neraca massa. Hasil analisis neraca massa dalam 1 ton kopi merah menghasilkan rendemen biji kopi 40%, limbah padat 38,4%, dan limbah cair 2946 liter. Limbah padat diperoleh dari proses&nbsp;<em>pulping</em>&nbsp;dan limbah cair diperoleh dari proses sortasi rambang,&nbsp;<em>pulping</em>, dan&nbsp;<em>washing</em>. Berdasarkan analisis neraca massa tersebut potensi penerapan produksi yang dapat diterapkan pada limbah padat yaitu pembuatan teh (<em>cascara</em>), pakan ternak, kompos blok, pada limbah cair yaitu pembuatan biogas dan pupuk cair. Dari alternatif tersebut , pembuatan teh (<em>cascara</em>) merupakan skala prioritas utama untuk diterapkan karena memiliki nilai NPV Rp 997.230.980 , IRR 40%, PBP 7 bulan 26 hari dan nilai B/C Rasio 3,70. Estimasi nilai tambah dari produk teh (<em>cascara</em>) yaitu 576.000.000 dalam satu tahun dan diperkirakan kenaikan pendapatan dari produk teh (cascara) yaitu dua kali lipat dari produk sebelumnya yaitu pupuk kompos.</p> Siti Nur Azizah Elida Novita Dian Purbasari Copyright (c) 2019 Siti Nur Azizah, Elida Novita, Dian Purbasari https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-17 2023-11-17 46 54 10.25047/agropross.2019.128 Pengaruh Umur Mata Tunas Bud Set Tebu (Saccharum offiinarum L) Varietas VMC 86-550 dan Perendaman Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Bibit Tebu https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/87 <p>Tebu merupakan salah satu komoditi tanaman penghasil gula terbesar di dunia dimana kebutuhan tebu sebagai bahan utama penghasil gula akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk, namun hingga tahun 2012 ketersediaan gula dalam negeri masih tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan gula masyarakat indonesia yang rata-rata mengkonsumsi gula 17 kg per kapita per tahun, kebutuhan ini masih di penuhi dari impor. Maka di butuhkan langkah-langkah khusus untuk menanggulangi hal tersebut, salah satunya pada sistem pembibitan di budidaya tebu. Pada kegiatan ini penggunaan varietas unggul VMC 86-550, pemilihan umur mata tunas, dan perendaman bahan tanam dengan air kelapa sebagai ZPT alami diberikan untuk mengoptimalkan pertumbuhan awal tanaman tebu. Dari pengaplikasian keduanya, umur mata tunas maupun perendaman air kelapa sama-sama memberikan pengaruh nyata pada beberapa parameter di beberapa pengamatan, akan tetapi tidak di temukan adanya interaksi dari kedua perlakuan tersebut.</p> Mohammad Haris Mawardi Irma Harlianingtyas Copyright (c) 2019 Mohammad Haris Mawardi, Irma Harlianingtyas https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-17 2023-11-17 55 63 10.25047/agropross.2019.114 Pengaruh Cara Perbanyakan Vegetatif Terhadap Pertumbuhan Kopi Robusta (Coffea canephora) Klon BP 308 dan BP 534 https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/88 <p>Tanaman kopi ( <em>Coffea sp</em> ) merupakan komoditas penting yang permintaan setiap tahunnya meningkat. Perbanyakan tanaman kopi yang mudah dan murah adalah dengan setek dan setek sambung. Setek sambung tanaman kopi merupakan cara perbanyakan vegetatif yaitu sambungan antara dua klon yang mempunyai keunggulan berbeda. Untuk mengetahui metode setek dan setek sambung yang terbaik dengan menggunakan bahan tanam ruas dan sayat/belah. Penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan metode pembiakan vegetatif ( setek dan setek sambung)terbaik dan membandingkan dari beberapa cara pembiakan pada tanaman kopi robusta (<em>Coffea canephora</em>) . Penelitian di laksanakan di kebun Percobaan Mandiri mulai bulan Juli sampai September 2018 dan selanjutnya di lakukan pengamatan dalam laboratorium. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan di lanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan 5%. Perlakuan A merupakan perlakuan setek sambung batang bawah ruas klon BP 308 dan batang atas ruas klon BP 534, perlakuan B merupakan setek sambung batang bawah ruas klon BP 308 dan batang atas belah klon BP 534, perlakuan C merupakan setek sambung batang bawah belah klon BP 308 dan batang atas belah klon BP 534, perlakuan D merupakan setek ruas klon BP 308, perlakuan E merupakan setek ruas klon BP 534, perlakuan F merupakan setek belah klon BP 308, dan perlakuan F setek belah klon BP 534. Hasil penelitian menunjukkan setek sambung batang bawah klon BP 308 dan batang atas ruas klon BP 534 (A)merupakan hasil terbaik, setek ruas klon BP 308 (D) lebih baik daripada setek ruas klon BP 534.</p> Ruly Awidiyantini Yanti Nurmalasari Copyright (c) 2019 Ruly Awidiyantini, Yanti Nurmalasari https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-17 2023-11-17 64 71 10.25047/agropross.2019.88 Analisis Potensi Lahan Desa Tanah Wulan Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso Untuk Perkebunan Kopi Arabika dan Kopi Robusta https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/89 <p>Desa Tanah Wulan Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu desa yang berada di lereng pegunungan Argopuro. Mayoritas penduduk di Desa Tanah Wulan berkerja sebagai petani kopi. Perkebunan kopi rakyat di Desa Tanah Wulan terletak lahan perhutani dengan ketinggian antara 600-1300 m dpl. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi lahan untuk tanaman kopi arabika dan kopi robusta, mengetahui status pengelolaan lahan untuk budidaya kopi di Desa Tanah Wulan, dan mengetahui kesesuaian jenis tanah untuk budidaya kopi di Desa Tanah Wulan. Metode yang digunakan yaitu dengan analisis ketinggian dan kelerengan lokasi perkebuanan dengan menggunakan sistem informasi geografis. Hasil dari analisis perkebunan kopi menggunakan metode sistem informasi geografis menghasilkan peta yang memuat beberapa informasi. Informasi tersebut berupa lokasi lahan yang berpotensi untuk dijadikan kebun kopi arabika dan robusta. Informasi tentang kondisi lahan tersebut disajikan dalam bentuk peta potensi lahan yang dapat dijakan sebagai acuan untuk membuka lahan baru untuk dijakan kebun kopi. Dari hasil analisis potensi lahan didapatkan hasil lahan yang berpotensi untuk perkebunan kopi arabika hanya terkelola sebanyak 49% sedangkan untuk lahan robusta sudah dikelola sebanyak 95%.</p> Mohamad Hamid Mahmud Hanafi Elida Novita Idah Andriyani Copyright (c) 2019 Mohamad Hamid Mahmud Hanafi, Elida Novita, Idah Andriyani https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-17 2023-11-17 72 78 10.25047/agropross.2019.89 Keputusan Petani Dalam Alih Komoditas Tanaman Tembakau Ke Sayuran (Studi Kasus Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan) https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/90 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku petani dalam alih komoditas tanaman dari usahatani tembakau menjadi usahatani sayur-mayur di Desa Tlagah Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan. Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja (purposive), yaitu berdasarkan pertimbangan bahwa banyak masyarakat Desa Tlagah yang melakukan alih fungsi lahan dari usahatani tembakau ke usahatani sayur mayur. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan populasinya adalah semua petani yang melakukan alih fungsi lahan dari usahatani tembakau menjadi sayur mayur. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling (sampel bertujuan). Metode analisis menggunakan analisis LOGIT dengan menggunakan alat analisis SPSS (Statistical Produk and Service Solution). Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi alih komoditas tanaman adalah usia, tingkat pendidikan, keikutsertaan kelompok tani, pekerjaan sampingan, dan tanggungan keluarga.</p> Yanti Nurmalasari Ruly Awidiyantini Copyright (c) 2019 Yanti Nurmalasari, Ruly Awidiyantini https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2023-11-17 2023-11-17 79 96 10.25047/agropross.2019.90 Pengaruh Berbagai Jumlah Mata Tunas Pada Pertumbuhan Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas Bululawang https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/530 <p><em>Propagation of conventional sugar cane is usually done vegetatively planting sugar cane mules. Planting sugarcane mules can be done with 1 bud or more. In sugar cane planting is often done by planting use mule 2 eyes and 3 buds, but usually in farmers too sugar cane planting is carried out with more than 4 buds or whole stems (bump). With the difference in the model of planting sugarcane mule at the farm level then necessary evaluation and optimization of mules planting is best in terms of source of material and how to plant in order to achieve the expected results. This research aims to determine the effect of various numbers of buds on early growth of sugar cane (Saccharum officinarum L.) Bululawang varieties. This study used a Randomized Block Design, with 4 (four) the treatments were mules 2, 4, 6 and 8 buds and 6 (six) replications. From the results variance explained that the 4 treatments were not significantly different / ns seen from the parameters of plant height, number of leaves and number of tillers.</em></p> Muhammad Henwis Dian Hartatie Copyright (c) 2019 Muhammad Henwis, Dian Hartatie https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2019-09-20 2019-09-20 96 100 Alternatif Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi Menggunakan Analytical Hierarchy Process (Studi pada Agribisnis Kopi di Lereng Gunung Rengganis, Kabupaten Jember, Indonesia) https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/531 <p><em>Coffee (Coffea) is one of the potential plantation products in Jember Regency, East Java, Indonesia. The amount of coffee production in Jember is largely supported by the amount of coffee production in several areas located on the slopes of Mount Rengganis. However, the potential for coffee agribusiness on the slopes of Mount Rengganis has not been fully optimized. Human resources and coffee institutions are two important elements in the development of coffee agribusiness on the slopes of Mount Rengganis, Jember. The purpose of this study is to choose a priority strategy in an effort to develop coffee agribusiness on the slopes of Mount Rengganis, Jember using the Analytical Hierarchy Process (AHP). The results showed that the strategy in developing coffee agribusiness on the slopes of Mount Rengganis was to optimize institutional functions and roles in making policies that support the development of coffee agribusiness through 3 institutions, namely: (1) government institutions, (2) farmer institutions, and (3) institutions research.</em></p> Nila Afila Copyright (c) 2019 Nila Afila https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2019-09-20 2019-09-20 101 106 Konsentrasi Dan Lama Perendaman H2SO4 Terhadap Percepatan Perkecambahan Benih Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) Var. S795 https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/526 <p>Var Arabica Coffee Seeds. S795 often experiences germination delays due to the hard condition of the seed coat so that water and air needed in the germination process cannot enter. Soaking H2SO4 solution is used to crack the hard seed coat and is impermeable to water and air, thus accelerating and increasing seed germination. The purpose of this activity is to determine the concentration and duration of soaking H2SO4 on the acceleration of Arabica coffee (Coffea arabica L.) Var seed germination. S795. Held in November 2018 until January 2019 at the State Polytechnic of Jember with an altitude of 89 masl. This activity uses a Completely Randomized Design (CRD) with the first treatment factor H2SO4 concentration (0%, 10%, 20%) and the second treatment factor H2SO4 soaking time (25 minutes and 30 minutes) and 4 replications. The results of this activity indicate that soaking H2SO4 concentration of 20% for 25 minutes accelerates the germination of Arabica coffee seeds (Coffea arabica L.) Var. S795 with a germination rate of 9.85% / day, germination capacity of 65% and a germination rate of 29 days.</p> Yolanda Dewi Puspita Dyah Nuning Erawati Copyright (c) 2019 Yolanda Dewi Puspita, Dyah Nuning Erawati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2019-09-20 2019-09-20 107 113 Identifikasi Organisme Pengganggu Tanaman (Opt) Pada Fase Vegetatif Tembakau (Nicotiana tabacum L.) Di Kebun Gayasan Tarutama Nusantara (TTN) Jember https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/525 <p><em>Tobacco (Nicotiana tabacum L.) is a plant that has high economic value because it can be used as raw material for the manufacture of cigarettes, cosmetics, and medicines. However, businesses in tobacco production often decline, one of which is caused by Plant Pests (OPT) which cause damage to leaves and stems. The purpose of this study was to identify pests in the vegetative phase of the Tobacco Plants in Gayasan TTN Jember Gardens. The study was conducted in July to August 2019. The working procedure in this study was the determination of stations for sampling, insect collection, species identification, and data analysis using the Simpson dominance index formula. The results showed that the pests identified at the Gayasan TTN Jember Gardens were Agrotis iplison, Spodoptera litura, Valanga nigricornis, Setomorpha rutella, and Helicoverpa armigera. The insect that has the highest population dominance is S. litura so it can be concluded that S. litura is an important pest in the N. tabacum plant in the Gayasan TTN Jember Gardens.</em></p> Ramadhan Taufika Irma Harlianingtyas Copyright (c) 2019 Ramadhan Taufika, Irma Harlianingtyas https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2019-11-20 2019-11-20 114 122 Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Dengan Sistem Spesialisasi Dan Mekanisasi https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/532 <p><em>Harvesting is an important stage in oil palm cultivation. The purpose of this experiment is to find out the harvesting system of oil palm fresh fruit bunches. Data was collected by conducting field observations on 23 January 2019-20 April 2019 in Tanglo Gardens, PT Sari Lembah Subur, Pelalawan Regency, Riau Province. The observations showed that the oil palm harvesting system used was a specialization system for harvesting workers and a mechanization system for transporting fresh fruit bunches (FFB) from the harvesting location (in the field) to the harvesting place (TPH). The in-field tool used is a transporter that can operate on peatlands and sloping lands. Harvesting is carried out with rotation of 6/7 with the criteria for mature harvest of 5 brondolan per dish on flat land and 1 brondolan on rolling land. Based on observations in the field found 6% rotten fruit, ripe fruit left in the tree 1%, unfinished disk 7.2%, and path (market pikul) incomplete 11%. By using a specialization system, the time needed for harvesters to reduce each FFB is 2.80-4.44 minutes, the realization of obtaining FFB using 226.2 longitudinal angkong, while using transporters 509.2 long can be obtained. The use of transporters can increase the efficiency of collecting FFB from in-field to TPH to more than double the use of angkong.</em></p> Ratih Kemala Dewi Panzi Fahreza Copyright (c) 2019 Ratih Kemala Dewi, Panzi Fahreza https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2019-09-20 2019-09-20 123 129 Aplikasi Pupuk Majemuk NPK Pada Beberapa Intensitas Naungan terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/533 <p><em>Indonesia is the 3rd largest cocoa producer country in the world after Ivory Coast and Ghana. In terms of productivity, Indonesia is still below the average productivity of other countries producing cocoa. One contributing factor is the poor use of planting material. Nurseries is a process to obtain planting material and a starting point for all plant growth and development activities. Environmental factors that most influence the growth and development of cocoa seedlings are sunlight and nutrient availability. The purpose of this study was to determine the effect of NPK compound fertilizer on some shade intensity on the growth of cocoa seedlings and to find out the best combination of treatments for growing cocoa seedlings. The study was conducted at the Gunung Gede Experimental Garden, Vocational School of IPB in January 2018 to July 2018. This study used a split plot design with two treatment factors and three replications. The treatments are shade intensity (30%, 55% and 80%) and NPK compound fertilizer application (0 g, 2 g). The intensity of the shade as a subplot and the main plot is the treatment of fertilization. The results showed the 30% shade intensity gave the highest real growth both plant height, number of leaves and leaf area index. Fertilization of 2 grams per polybag has a significant influence on the growth of plant height both in the shade of 30% and 60%. The best combination of treatments for the growth and development of cocoa plants in the nursery phase is 30% shade with the addition of 2 gram NPK compound fertilizer. </em></p> Restu Puji Mumpuni Copyright (c) 2019 Restu Puji Mumpuni https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2019-11-20 2019-11-20 130 138 Pengaruh Aplikasi Pgpr (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Akar Tebu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas Ps 862 Pada Fase Pertunasan https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/534 <p><em>This study aims to determine the effect of PGPR application of sugarcane root on the growth of sugarcane (Saccharum officinarum L.) varieties of PS 862 in the budding phase. This research was conducted in August 2018 until January 2019 in the upland fields of the State Polytechnic in Jember. The research method uses non factorial randomized block design with 4 treatments, namely PGPR 0ml / L, PGPR 15ml / L, PGPR 30ml / L, PGPR 45ml / L. Observation parameters were plant stem height, number of leaves per stem, number of tillers per clump, stem diameter, stem and leaf wet weight, stem and leaf dry weight and root weight. The results showed that significant differences were found in the parameters of plant stem height at 60 HST and 90 HST, number of tillers 121 HST, stem and leaf wet weight 123 HST, stem and leaf dry weight at 125 HST and root weight at 128 HST. The best treatment was shown in P2 and P3 namely PGPR 30 ml / L and 45 ml / L.</em></p> Ricky Dea Permadi Triono Bambang Irawan Copyright (c) 2019 Ricky Dea Permadi, Triono Bambang Irawan https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2019-09-20 2019-09-20 139 146 Komparasi Efektivitas Metode Pengendalian Hama Rayap (Macrotermes gilvus) Secara Manual, Kimia, Dan Biologi Di Perkebunan Kelapa Sawit Studi Kasus Di PT Ketapang Subur Lestari https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/529 <p><em>Macrotermes gilvus is soils termites that decompost the organic materials. On the other hand, termites has negative impact to palm oil because it also destroy roots and fallen down the plant. The purposes of this research is to compare classical, chemical, and biologcal method to control the termites. Effective appropriate indicators was observed, which are the nest conditions, the existence of termites collonies at palm oil plants arround the nest, time to control the termites, and the application cost. The research was held in PT Ketapang Subur Lestaries oil palm plantations from March to May 2019. The classicals method applied by crushing the nest with the hoe. The Chemicals method was done by crushing the nest and applied the termiticide with Fipronil 50 SC. The biologicals method was carried out by holing the nest then infected the collonies with the Metarhizium anisopliae. The results figure that by classicals method, after controling manually, the nest of the termites still growing, the controling cost was Rp 19.413,-/nest, and the controling time was 14 minutes/nest. By chemicals, the nests was not growing any more, the controling cost was Rp 36.331,-/nest, and the controling time was 28 minutes/nest. By biologicals method, the nests was still growing, the controling cost was Rp 28.505,-/nest, and the controling time was 25 minutes/nest.</em></p> Muhammad Ali Rafli Sylvia Madusari Jojon Soesatrijo Copyright (c) 2019 Muhammad Ali Rafli, Sylvia Madusari, Jojon Soesatrijo https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2019-09-20 2019-09-20 147 152 Perbanyakan Vegetatif Tanaman Kopi Robusta (Coffea canephora) Berbagai Macam klon Terhadap Keberhasilan Sambung Dini https://proceedings.polije.ac.id/index.php/agropross/article/view/527 <p><em>Coffee is an important crop in national agriculture. Coffee plants can be propagated by vegetative and generative methods. Propagation by vegetative means by using part of the plant itself, namely by cuttings, doubling of roots and early grafting. Connect earlier, namely the multiplication of coffee plants using coffee sprouts in the phase of slowness that is less than 4 months. This study discusses the coffee stems, which produce the best success rate and seedling growth. This research was carried out on September 1, 2018 at the Greenhouse of the State Polytechnic of Jember using a non-factorial Completely Randomized Design analysis of 4 preparations and 5 replications. Treatment using various kinds of robusta coffee stems (BP 234, BP 358, BP 534, BP 409) and BP 42 rootstock clones. The parameters observed were life relationship (%), connection connection (%) and seedling height (cm ). The results in this study The upper rods of BP 234 and BP 409 clones determine the best percentage of success and for the best seedling growth ie BP 234, BP 358 and BP 409. While the highest success and growth rates are found in treatment A4 (409).</em></p> Irma Rivandani Dian Hartatie Copyright (c) 2019 Irma Rivandani, Dian Hartatie https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2019-09-20 2019-09-20 153 161