Identifikasi Penyebab Penyakit Hawar Daun Bakteri Pada Kombinasi Pola Tanam System of Rice Intensification (SRI) dan Jajar Legowo

Penulis

  • Rini Laraswati Universitas Gunadarma
  • Evan Purnama Ramdan Universitas Gunadarma
  • Umi Kulsum Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman

DOI:

https://doi.org/10.25047/agropross.2021.234

Kata Kunci:

Oryza sativa, polymerase chain reaction, Xanthomonas oryzae pv. oryzae

Abstrak

Hawar daun bakteri (HDB) merupakan salah satu penyakit penting tanaman padi dengan kehilangan hasil mencapai 15-80%. Manipulasi iklim mikro melalui teknik pola tanam menjadi salah satu upaya pengendalian penyakit ini. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan diidentifikasi penyebab penyakit HDB pada kombinasi pola tanam system of rice intensification (SRI) dan jajar legowo. Penelitian dilakukan di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBPOPT), Jatisari, Karawang mulai bulan Agustus sampai September 2020. Kombinasi pola tanaman terdiri dari (1) SRI dengan kombinasi jarwo 2:1, (2) SRI dengan kombinasi jarwo 3:1, (3) SRI dengan kombinasi jarwo 4:1, (4) SRI dengan kombinasi jarwo 5:1, (5) SRI tanpa kombinasi, dan (6) Sistem tanem tegal (konvensional). Setiap petak kemudian dibagi menjadi 5 subpetak sebagai ulangan (1 titik di setiap sudut petak dan 1 titik di tengah-tengah petak). Gejala, kejadian dan keparahan penyakit diamati pada masing-masing subpetak. Tanaman yang menunjukkan gejala kemudian diidentifikasi secara molekuler dengan teknik polymerase chain reaction (PCR) meliputi proses ekstraksi total DNA dan amplifikasi nukleotida dengan menggunakan pasangan primer forward (F:CCTCTATGAGTCGGGAGCTG) dan primer reverse (R: ACACCGTGATGCAATGAAGA). Hasil pengamatan menunjukkan gejala berupa bercak abu-abu di tepi daun kemudian berkembang ke arah pangkal daun baik di satu atau dua sisi daun. Selanjutnya daun menjadi tidak beraturan dan mengering. Kejadian penyakit HDB sebesar 81.67 – 95%, sedangkan keparahan penyakit sebesar 27.97 – 42.44% disemua pola tanaman. Identifikasi dengan teknik PCR menunjukkan bahwa penyebab penyakit HDB adalah Xanthomonas oryzae pv. oryzae yang teramplifikasi pada band ukuran 230 – 250 bp.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Rini Laraswati, Universitas Gunadarma

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Teknologi Industri

Evan Purnama Ramdan, Universitas Gunadarma

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Teknologi Industri

Referensi

Asysyuura. (2016). Keragaman patotipe Xanthomonas oryzae pv. oryzae pada tanaman padi di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 53 hlm.

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (2015) Hawar Daun bakteri (HDB) dan cara Pengendaliannya. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Subang

BB Padi. 2015. Deskripsi varietas unggul baru padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. 77 hlm.

Khaeruni, A., M. Taufik, T. Wijayanto, E.A. Johan. 2014. Perkembangan penyakit hawar daun bakteri pada tiga varietas padi sawah yang diinokulasi pada beberapa fase pertumbuhan. Jurnal Fitopatologi Indonesia 10(4): 119-125

Nisha, S., Revathi, K., Chandrasekaran, R., Kirubakaran, SA., Sathish-Narayanan, S., Stout, MJ., dan Senthil Nathan S. 2012. Pengaruh Senyawa Tanaman Pada Aktivitas Yang Diinduksi Enzim Terkait Pertahanan Dan Protein Terkait Patogenesis Pada Tanaman Padi Yang Rentan Penyakit Hawar Bakteri . Physiol. Mol. Tanaman Pathol. 80: 1–9.

Ogawa T, Busto GA, Tabien RE, & Khush GS. 1988. Further study of Xa-4b gene for resistance to bacterial blight of rice. Rice Genetics Newsletter 5: 104–105.

Ou, S.H. 1985. Rice Disease. Commonwealth. Inst. Kiew, Surrey, England. 368 p.

Purnamaningsih, R. 2006. Induksi Kalus dan Optimasi Regenerasi Empat Varietas Padi Melalui Kultur In Vitro. Jurnal Agrobiogen, 2(2):74-80.

Puspitasari, Monita. 2014. Diskripsi Sifat Khas Bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae. Program Pasca Sarjana, Program Studi Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Andalas, Padang.

Sembiring, H. 2010. Kesiapan Teknologi Budidaya Padi Menanggulangi Dampak Perubahan Iklim Global. Prosiding Seminar Ilmiah Hasil Penelitian Padi Nasional 2010 (Buku 1). Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Sodiq, M. dan Mudjoko, T. (2019). Pengendalian Terpadu Hama dan Penyakit Tanaman Padi. Plantaxia, Graha Ilmu. 120hlm.

Sudir, Nuryanto B, & Kadir TS. 2012. Epidemiologi, patotipe, dan strategi pengendalian penyakit hawar daun bakteri pada tanaman padi. Iptek Tanaman Pangan 7(2): 79–87.

Suparyono dan Sudir., 1992. Perkembangan penyakit bakteri hawar daun pada stadia tumbuh yang berbeda dan pengaruhnya terhadap hasil padi. Media Penelitian Sukamandi, 12, pp. 6-9.

Triny, S.K. 2011. Penyakit hawar daun bakteri dalam tonggak kemajuan teknologi produksi tanaman pangan. Bogor: Paket dan Komponen Teknologi Produksi Padi

Wahyudi AT, Meliah S, & Nawangsih AA. 2011. Xanthomonas oryzae pv. oryzae bakteri penyebab hawar daun pada padi: isolasi, karakterisasi, dan telaah mutagenesis dengan transposon. Makara Sains 15(1): 89-96.

Wening, R. H., susanto, U. dan Satoto. 2016. Varietas unggul padi tahan hawar daun bakteri: perakitan dan penyebaran di sentra produksi. Iptek tanman pangan. 11 (2).

Yuliani, D., A. Faizal, dan Sudir. (2012). Identifikasi patotipe Xanthomonas oryzae pv. oryzae, penyebab hawar daun bakteri padi di daerah sentra produksi adi di Provinsi Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Tanaman Padi 2011. p.121-130.

Yuriah S, Dwinita W, Utami & Hanarida I (2013) Uji Ketahanan Galur-galur Harapan Padi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae pv. oryzae) Ras III, IV, dan VIII. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian. Buletin Plasma Nutfah Bogor 19 (2).

Diterbitkan

2021-07-22

Cara Mengutip

Laraswati, R., Ramdan, E. P., & Kulsum, U. (2021). Identifikasi Penyebab Penyakit Hawar Daun Bakteri Pada Kombinasi Pola Tanam System of Rice Intensification (SRI) dan Jajar Legowo. Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture, 5, 302–311. https://doi.org/10.25047/agropross.2021.234