Meningkatkan Produksi Jagung dengan Penambahan Basilus sp. dan Mikoriza di Kelompok Tani “Tunas Makmur” Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus

Penulis

  • Moh. Ali Hamidy Ekopranoto Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus
  • Puji Lestari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus

DOI:

https://doi.org/10.25047/agropross.2024.754

Kata Kunci:

Produksi Jagung, Basilus sp., Mikoriza

Abstrak

Jagung adalah komoditas pertanian primer yang terus diupayakan peningkatan produksinya. Sebagian kebutuhan jagung di Indonesia sementara ini masih dipenuhi dari impor. Kementerian pertanian berupaya mengakselerasi peningkatan produksi dengan ekstenfikasi dan intensifikasi. Upaya perluasan tanam terus dilakukan disamping peningkaan produktivitas tanaman. Teknologi peningkatan kesuburan tanah dan nutrisi tanaman terus dikembangkan. Basilus sp dan mikoriza merupakann bakteri dan jamur yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan nutrisi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan basilus sp dan mikoriza terhadap produksi jagung. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani “Tunas Makmur” Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus pada Bulan November 2023 sampai dengan Maret 2024. Perlakuan pada penelitian ini adalah dengan penambahan  basilus sp dan mikoriza pada benih yang ditanam di lahan. Lahan tanam dibagi menjadi empat bagian. Perlakuan 1 tanpa penambahan basilus sp dan mikoriza, perlakuan 2 ditambah basilus sp, perlakuan 3 ditambah mikoriza dan perlakuan 4 ditambah basilus sp dan mikoriza. Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan vegetatif jagung yang mendapatkan perlakuan basilus sp dan mikoriza dalam rentang waktu yang sama lebih cepat bila dibandingkan dengan jagung tanpa penambahan apapun. Urutan kecepatan pertumbuhan vegetatif adalah perlakuan 1 (tanpa penambahan basilus sp dan mikoriza), perlakuan 2 (dengan penambahan basilus sp), perlakuan 3 (penambahan mikoriza) dan perlakuan 4 (penambahan basilus sp dan mikoriza). Hasil perhitungan produksi jagung juga menunjukkan bahwa penambahan basilus sp dan mikoriza lebih banyak dibanding dengan tanaman jagung tanpa penambahan basilus sp dan mikoriza. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa penambahan basilus sp dan mikoriza dapat meningkatkan produksi jagung.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Aryantha, I.P. 2002. Development of Sustainable Agricultural System, One Day Discussion on The Minimization of Fertilizer Usage, Menristek-BPPT. 6th May 2002, Jakarta.

Awais, M., Al. Shah, A. Hameed, and F. Hasan. 2007. Isolation, Identification and Optimization of Bacitracin Produced by Bacillus sp. Pak.J. Bot. 39(4) : 1303-1312.

Badan Pusat Statistik. 2023. Analisis Produktivitas Jagung dan Kedelai di Indonesia, 2022 (Hasil Survei Ubinan). Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2023. Luas Panen dan Produksi Jagung di Indonesia2023 (Angka Sementara). Berita Resmi Statistik. Jakarta.

Bolan, N.S. 1991. A Critical Review on the Role of Mycorrhizal Fungi in the Uptake of Phosphorus by Plants. Plant Soil 134: 189− 207.

Gardner, F.P., P.R., Brent, & L.M., Roger. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Herawati Susilo, Penerjemah. Jakarta : Universitas Indonesia Press. Terjemahan dari Physiology of Crop Plants.

Hartini. 2011. Kajian Pemanfaatan Inokulum Jamur Mikoriza Arbuskula untuk Memacu Pertumbuhan dan Kesehatan Bibit Kakao. Tesis.

Hasanudin. 2003. Peningkatan Ketersediaan dan Serapan N dan P serta Hasil Tanaman Jagung melalui Inokulasi Mikoriza, Azotobakter dan Bahan Organik pada Ultisol. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 5(2): 83−89.

Kabirun, S. 2002. Tanggap Padi Gogo terhadap Inokulasi Mikoriza Arbuskula dan Pemu¬pukan Fosfat di Entisol. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 3(2): 49−56.

Lingga, P. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Lozano, JMR., and R. Azcon. 2000. Symbiotic Efficiency anf Effectivity of an Autochthonous Arbuscular Mycorrhizal Glomus sp. from Saline Soils and Glomus Deserticola Under Salinity. Mycorrhiza 10(3) :137-143.

Mansur, I. 2003. Gambaran Umum Cendawan Mikoriza Arbuskula. Makalah disampaikan dalam kegiatan "Teknikal Asistensi dalam Penelitian Mikoriza" di Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo, Kendari 11−12 Juli 2003.

Maryeni, R & D. Hervani. 2008. Pengaruh Jamur Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan Tanaman Selasih (Ocimum sanctum L.). J. Akta Agrosia 11 (1) : 7-12.

Musfal. 2008. Efektivitas Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) terhadap Pemberian Pupuk Spesifik Lokasi Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol. Tesis, Universitas Sumatera Utara. 79 hlm.

Nuhamara, S.T. 1993. Peranan Mikoriza untuk Reklamasi Lahan Kritis. Program Pelatihan Biologi dan Bioteknologi Mikoriza. Universitas Sebelas Maret, Solo

Rahayu, Novi., dan Ade Kusuma Akbar. 2003, Pemanfaatan Mikoriza dan Bahan Organik Dalam Rangka Reklamasi Lahan Pasca Penambangan, Karya Tulis Ilmiah, Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Rahmadhani, F. 2007. Pemberian Pupuk Rock Fosfat dan Berbagai Jenis Isolat Mikoriza Vesikular Arbuskula terhadap Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max, L. Merill) pada Tanah Gambut Ajamu, Labuhan Batu. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Skripsi.

Rizqiani, N., F.A. Erlina dan W.Y. Nasih. 2007. Pengaruh Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 7(1) : 43-45.

Saylendra, A dan Firnia, D. 2013. Bacillus sp. Dan Pseudomonas sp. Asal Endofit Akar Jagung (Zea mays L.) yang Berpotensi Sebagai Pemacu Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Banten.

Setiadi, Y. 2001. Peranan Mikoriza Arbuskula dalam Rehabilitasi Lahan Kritis di Indonesia. Disampaikan dalam Rangka Seminar Penggunaan Cendawan Mikoriza dalam Sistem Pertanian Organik dan Rehabilitasi Lahan Kritis. Bandung 23 April 2001.

Smith, S.E. dan D.J., Read. 1997. Vesicular Arbuscular Mycorrhizae : Growth and Carbon Economy of VA Mycorrhizal Plants. In Mycorrhizal Symbiosis. 2nd ed. New York, Acad, Press

Soesanto, L. 2008. Pengantar Pengendalian Hayati Penyakit Tanaman. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Stein, T. 2005. Bacillus Subtilis Antibiotics : Structures, Syntheses and Specific Functions. Molecular Microbiology. Vol. 56, No. 4, pp.854-857.

Suhardi, Hanudin, Handayati, W., dan Saepulloh, A. 2007. Skrining Kemangkusan Mikroba Antagonis terhadap Penyakit pada Tanaman Krisan. Jurnal Hotikultura Volume 17, No.2 2007 hal. 175-180.

Suharno, Rosye H.R. Tanjung, Supenu Sufaati.2020. Fungi Mikoriza Arbuskula Mempercepat Rehabilitasi Lahan Tambang. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Tarafdar, J.C. and A.V. Rao. 1997. Response of arid legumes to VAM Fungal Inoculation. Symbiosis 22: 265−274.

Taufiq I.S. 2000. Tingkat Pemberian Fosfor dalam Media Tanaman Campuran Ampas Kecap bagi Pertumbuhan Tanaman Jagung. Skripsi. Bogor.

Wahyudi, P. 2002. Uji Antagonistik Trichoderma viride dan Trichoderma harzianum Terhadap Jamur Gloesporium sp. Penyebab Penyakit Antraknosa pada Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wu, Y. R. X. and W. X. Zou. 2005. Endophytes: A Rich of Functional Metabolites.

Yazdani, M.A. Bahmanyar, H. Pirdashti dan M.A. Esmaili. 2009. Effect of Phosphate Solubilization Microorganisms (P SM) and Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) on Yield and Yield Components of Corn (Zea mays L.). Proceedings of World Academy of Science, Engineerring and Technology. Vol. 3 (7).

Unduhan

Diterbitkan

2024-10-22

Cara Mengutip

Ekopranoto, M. A. H., & Lestari, P. (2024). Meningkatkan Produksi Jagung dengan Penambahan Basilus sp. dan Mikoriza di Kelompok Tani “Tunas Makmur” Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Agropross : National Conference Proceedings of Agriculture, 402–419. https://doi.org/10.25047/agropross.2024.754

Artikel Serupa

<< < 7 8 9 10 11 12 13 14 15 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.